Surat balasan teguran pajak adalah surat yang dikirimkan oleh Wajib Pajak (WP) sebagai tanggapan atas surat teguran yang diterima dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Teguran pajak sendiri adalah pemberitahuan resmi dari DJP kepada WP yang menunjukkan adanya kesalahan atau ketidakpatuhan dalam pelaporan atau pembayaran pajak. Surat balasan teguran pajak bertujuan untuk memberikan penjelasan atau klarifikasi dari WP terkait kesalahan atau ketidakpatuhan yang dilaporkan atau dibayarkan.
Fungsi Surat Balasan Teguran Pajak
Surat balasan teguran pajak memiliki beberapa fungsi, antara lain:
- Memberikan penjelasan atau klarifikasi dari WP terkait kesalahan atau ketidakpatuhan dalam pelaporan atau pembayaran pajak yang dilaporkan oleh DJP.
- Menjelaskan alasan atau faktor yang menyebabkan kesalahan atau ketidakpatuhan tersebut.
- Menyampaikan informasi atau data tambahan yang dibutuhkan oleh DJP dalam menyelesaikan masalah pajak tersebut.
- Memberikan kesempatan bagi WP untuk memperbaiki kesalahan atau ketidakpatuhan yang dilakukan.
- Menjaga hubungan yang baik antara WP dan DJP.
Tujuan Surat Balasan Teguran Pajak
Tujuan utama dari surat balasan teguran pajak adalah untuk memberikan penjelasan atau klarifikasi dari WP terkait kesalahan atau ketidakpatuhan dalam pelaporan atau pembayaran pajak yang dilaporkan oleh DJP. Selain itu, tujuan lainnya adalah:
- Memperbaiki kesalahan atau ketidakpatuhan yang dilakukan.
- Menghindari sanksi atau denda yang lebih besar dari DJP.
- Menjaga hubungan yang baik antara WP dan DJP.
Format Surat Balasan Teguran Pajak
Format surat balasan teguran pajak sebaiknya mengikuti format standar surat resmi, antara lain:
- Header surat: terdiri dari logo perusahaan, nama dan alamat perusahaan, nomor telepon, dan email perusahaan.
- Tanggal: tanggal penulisan surat.
- Alamat DJP: alamat lengkap dari DJP yang mengirimkan surat teguran.
- Perihal: diisi dengan perihal surat balasan teguran pajak.
- Isi surat: diisi dengan penjelasan atau klarifikasi dari WP terkait kesalahan atau ketidakpatuhan yang dilaporkan oleh DJP, serta alasan atau faktor yang menyebabkan kesalahan atau ketidakpatuhan tersebut.
- Pengakhiran surat: diisi dengan kalimat penutup dan tanda tangan WP.
Contoh Surat Balasan Teguran Pajak
Berikut adalah contoh surat balasan teguran pajak:
Contoh 1:
Header Surat
Tanggal: 20 Januari 2021
Kepada Yth.
Direktorat Jenderal Pajak
Jl. Gatot Subroto No. 40
Jakarta Selatan
Perihal: Balasan Teguran Pajak
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ahmad
NPWP : 01.123.456.7-890.123
Alamat : Jl. Sudirman No. 1, Jakarta Pusat
Telepon : 021-123456
Email : [email protected]
Dalam hal ini, saya merespon surat teguran pajak yang saya terima dari Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 10 Januari 2021 dengan nomor surat 1234567890. Saya menyatakan bahwa saya telah melakukan kesalahan dalam pelaporan pajak atas penghasilan saya selama tahun 2020. Saya mengakui bahwa saya telah salah dalam menghitung penghasilan kena pajak dan telah melakukan kesalahan dalam mengisi formulir SPT Tahunan PPh Orang Pribadi.
Saya sangat menyesal atas kesalahan yang telah saya lakukan dan berjanji untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Saya juga bersedia untuk membayar denda atau sanksi yang dibebankan oleh DJP. Saya berharap agar DJP dapat memberikan kesempatan kepada saya untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan menjaga hubungan yang baik antara saya dan DJP.
Demikian penjelasan saya terkait surat teguran pajak yang saya terima. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Ahmad
Contoh 2:
Header Surat
Tanggal: 25 Agustus 2021
Kepada Yth.
Direktorat Jenderal Pajak
Jl. Gatot Subroto No. 40
Jakarta Selatan
Perihal: Balasan Teguran Pajak
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Budi
NPWP : 01.123.456.7-890.456
Alamat : Jl. Thamrin No. 1, Jakarta Pusat
Telepon : 021-987654
Email : [email protected]
Dalam hal ini, saya merespon surat teguran pajak yang saya terima dari Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 20 Agustus 2021 dengan nomor surat 0987654321. Saya ingin menjelaskan bahwa kesalahan yang dilakukan dalam pelaporan pajak atas penghasilan saya selama tahun 2020 dikarenakan terjadinya kesalahan teknis dalam sistem perhitungan pajak elektronik.
Saya sudah berusaha untuk mengajukan permohonan untuk memperbaiki kesalahan tersebut melalui aplikasi e-filing, namun karena kesalahan teknis tersebut, permohonan saya tidak dapat diproses. Oleh karena itu, saya berharap agar DJP dapat memberikan kesempatan kepada saya untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan menjaga hubungan yang baik antara saya dan DJP.
Demikian penjelasan saya terkait surat teguran pajak yang saya terima. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Budi
FAQ Surat Balasan Teguran Pajak
1. Apa yang harus dilakukan jika menerima surat teguran pajak?
Jawaban: Jika menerima surat teguran pajak, sebaiknya WP segera merespon surat tersebut dengan mengirimkan surat balasan teguran pajak. Surat balasan teguran pajak bertujuan untuk memberikan penjelasan atau klarifikasi dari WP terkait kesalahan atau ketidakpatuhan yang dilaporkan atau dibayarkan.
2. Apa yang harus dijelaskan dalam surat balasan teguran pajak?
Jawaban: Dalam surat balasan teguran pajak, WP sebaiknya menjelaskan secara jelas dan rinci terkait kesalahan atau ketidakpatuhan yang dilaporkan oleh DJP, serta alasan atau faktor yang menyebabkan kesalahan atau ketidakpatuhan tersebut. WP juga sebaiknya memberikan informasi atau data tambahan yang dibutuhkan oleh DJP dalam menyelesaikan masalah pajak tersebut.
3. Apa yang harus dilakukan jika DJP tidak merespon surat balasan teguran pajak?
Jawaban: Jika DJP tidak merespon surat balasan teguran pajak, WP sebaik