Surat dakwaan primair subsidiar adalah salah satu bentuk surat dakwaan yang digunakan dalam proses hukum di Indonesia. Surat dakwaan ini berisi tuduhan atau dakwaan dari jaksa terhadap terdakwa yang diduga melakukan tindak pidana. Surat dakwaan ini terdiri dari dua jenis, yaitu surat dakwaan primair dan surat dakwaan subsidiar.
Pengertian Surat Dakwaan Primair Subsidiar
Surat dakwaan primair subsidiar adalah surat dakwaan yang digunakan oleh jaksa untuk menuduh terdakwa atas tindak pidana yang dilakukan. Surat dakwaan ini terdiri dari dua jenis, yaitu surat dakwaan primair dan surat dakwaan subsidiar. Surat dakwaan primair digunakan jika jaksa yakin bahwa terdakwa melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal yang ditentukan dalam KUHP. Sedangkan surat dakwaan subsidiar digunakan jika jaksa tidak yakin bahwa terdakwa melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal yang ditentukan dalam KUHP.
Fungsi Surat Dakwaan Primair Subsidiar
Surat dakwaan primair subsidiar memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
- Menjelaskan secara rinci tindak pidana yang diduga dilakukan oleh terdakwa
- Memberikan dasar hukum yang digunakan oleh jaksa dalam menuduh terdakwa
- Menjelaskan bukti-bukti yang digunakan oleh jaksa dalam menuduh terdakwa
- Memberikan kepastian hukum bagi terdakwa dan masyarakat
Tujuan Surat Dakwaan Primair Subsidiar
Tujuan dari surat dakwaan primair subsidiar adalah untuk membuktikan bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal yang ditentukan dalam KUHP. Surat dakwaan ini juga bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi terdakwa dan masyarakat serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Format Surat Dakwaan Primair Subsidiar
Surat dakwaan primair subsidiar memiliki format yang terdiri dari beberapa bagian, di antaranya:
- Bagian pengantar
- Identitas jaksa penuntut umum
- Identitas terdakwa
- Tuduhan atau dakwaan
- Dasar hukum
- Bukti-bukti
- Tuntutan
- Penutup
Contoh Surat Dakwaan Primair Subsidiar
Berikut ini adalah contoh surat dakwaan primair subsidiar:
Contoh 1
Surat Dakwaan
Nomor: 001/Pid.Sus/2021/PN.JKT.SEL
Yang menuntut: Jaksa Penuntut Umum
Terhadap: Tersangka A
Atas dasar Pasal 363 KUHP
Dalam hal ini Jaksa Penuntut Umum menuntut Tersangka A, karena telah melakukan tindak pidana Pencurian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 7 tahun.
Contoh 2
Surat Dakwaan
Nomor: 001/Pid.Sus/2021/PN.JKT.SEL
Yang menuntut: Jaksa Penuntut Umum
Terhadap: Tersangka B
Atas dasar Pasal 365 KUHP
Dalam hal ini Jaksa Penuntut Umum menuntut Tersangka B, karena telah melakukan tindak pidana Pencurian dengan Kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 365 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 9 tahun.
FAQs
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait surat dakwaan primair subsidiar:
1. Apa bedanya antara surat dakwaan primair dan surat dakwaan subsidiar?
Surat dakwaan primair digunakan jika jaksa yakin bahwa terdakwa melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal yang ditentukan dalam KUHP. Sedangkan surat dakwaan subsidiar digunakan jika jaksa tidak yakin bahwa terdakwa melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal yang ditentukan dalam KUHP.
2. Apa saja bagian-bagian dari surat dakwaan primair subsidiar?
Surat dakwaan primair subsidiar terdiri dari bagian pengantar, identitas jaksa penuntut umum, identitas terdakwa, tuduhan atau dakwaan, dasar hukum, bukti-bukti, tuntutan, dan penutup.
3. Apa tujuan dari surat dakwaan primair subsidiar?
Tujuan dari surat dakwaan primair subsidiar adalah untuk membuktikan bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal yang ditentukan dalam KUHP. Surat dakwaan ini juga bertujuan untuk memberikan kepastian hukum bagi terdakwa dan masyarakat serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kesimpulan
Surat dakwaan primair subsidiar adalah salah satu bentuk surat dakwaan yang digunakan dalam proses hukum di Indonesia. Surat dakwaan ini terdiri dari dua jenis, yaitu surat dakwaan primair dan surat dakwaan subsidiar. Surat dakwaan primair subsidiar memiliki fungsi untuk menjelaskan secara rinci tindak pidana yang diduga dilakukan oleh terdakwa, memberikan dasar hukum yang digunakan oleh jaksa dalam menuduh terdakwa, menjelaskan bukti-bukti yang digunakan oleh jaksa dalam menuduh terdakwa, memberikan kepastian hukum bagi terdakwa dan masyarakat, serta membuktikan bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana sesuai dengan pasal yang ditentukan dalam KUHP. Format surat dakwaan primair subsidiar terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian pengantar, identitas jaksa penuntut umum, identitas terdakwa, tuduhan atau dakwaan, dasar hukum, bukti-bukti, tuntutan, dan penutup.