Saat sebuah pernikahan yang dijalani oleh pasangan suami istri tidak lagi membuahkan hasil yang baik, maka tak jarang salah satu dari mereka memutuskan untuk bercerai. Dalam proses perceraian, surat gugatan cerai menjadi salah satu dokumen penting yang harus disiapkan. Di sini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai surat gugatan cerai istri sederhana, mulai dari pengertian, fungsi, tujuan, format, hingga contohnya.

Pengertian Surat Gugatan Cerai Istri Sederhana

Surat gugatan cerai istri sederhana adalah dokumen yang digunakan oleh seorang istri untuk mengajukan permohonan cerai secara resmi kepada pihak pengadilan. Surat ini berisi poin-poin penting terkait alasan istri mengajukan permohonan cerai, tuntutan harta gono-gini, tuntutan hak asuh anak, serta permohonan lain yang diinginkan oleh istri.

Fungsi dan Tujuan Surat Gugatan Cerai Istri Sederhana

Surat gugatan cerai istri sederhana memiliki beberapa fungsi dan tujuan, antara lain:

  • Sebagai bukti resmi bahwa seorang istri telah mengajukan permohonan cerai kepada pihak pengadilan.
  • Sebagai tuntutan istri terhadap hak-haknya, seperti tuntutan harta gono-gini dan hak asuh anak.
  • Sebagai alat untuk memperoleh keadilan dari pihak pengadilan dalam proses perceraian.

Format Surat Gugatan Cerai Istri Sederhana

Format surat gugatan cerai istri sederhana sebenarnya tidak jauh berbeda dengan surat gugatan cerai pada umumnya. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun surat gugatan cerai istri sederhana, yaitu:

  1. Header surat harus mencantumkan identitas penggugat dan tergugat.
  2. Isi surat harus mengikuti aturan yang berlaku di pengadilan.
  3. Penulisan surat harus jelas, singkat, dan padat.
  4. Surat gugatan cerai istri sederhana harus disertai dengan bukti-bukti yang relevan dengan tuntutan yang diajukan.

Contoh Surat Gugatan Cerai Istri Sederhana

Berikut ini adalah contoh surat gugatan cerai istri sederhana yang dapat dijadikan sebagai referensi:

Contoh 1

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Dalam rangka memperoleh keadilan dari pihak pengadilan dalam proses perceraian, dengan ini saya:

Nama: Maria Dewi

Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 10 Mei 1980

Alamat: Jl. Merdeka No. 10, Jakarta Selatan

Pekerjaan: Ibu rumah tangga

Memohon dengan hormat kepada Mahkamah Agama Jakarta Selatan agar mengabulkan gugatan saya sebagaimana berikut:

1. Gugatan

Menuntut agar perkawinan saya dengan suami saya, Budi Santoso, yang dilangsungkan di Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2005, dapat diceraikan.

2. Alasan

Perkawinan kami telah mengalami pasang surut yang cukup berarti. Kami telah berpisah selama lebih dari 2 tahun dan tidak mungkin lagi dapat hidup bersama.

3. Tuntutan

Meminta hak asuh anak dari perkawinan kami, yaitu anak bernama Rudi Santoso yang saat ini berusia 10 tahun, berada di bawah pengasuhan saya.

Meminta pembagian harta gono-gini yang kami miliki selama masa perkawinan.

4. Bukti

Sebagai bukti, saya melampirkan fotokopi akta nikah, fotokopi KTP suami dan saya, fotokopi akta kelahiran anak, serta dokumen pernikahan lainnya.

Demikian gugatan ini saya ajukan. Atas perhatian dan kebijaksanaan Mahkamah Agama Jakarta Selatan, saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 15 Februari 2021

Yang menggugat,

(Maria Dewi)

Contoh 2

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Medan

Dalam rangka memperoleh keadilan dari pihak pengadilan dalam proses perceraian, dengan ini saya:

Nama: Siti Nurhayati

Tempat, tanggal lahir: Medan, 12 Desember 1985

Alamat: Jl. Pemuda No. 20, Medan

Pekerjaan: Karyawan swasta

Memohon dengan hormat kepada Mahkamah Agama Medan agar mengabulkan gugatan saya sebagaimana berikut:

1. Gugatan

Menuntut agar perkawinan saya dengan suami saya, Ahmad Rizal, yang dilangsungkan di Medan pada tanggal 1 Januari 2010, dapat diceraikan.

2. Alasan

Perkawinan kami telah tidak lagi harmonis dan tidak mungkin lagi dapat dilanjutkan. Selain itu, suami saya sering melakukan tindakan kekerasan terhadap saya.

3. Tuntutan

Meminta hak asuh anak dari perkawinan kami, yaitu anak bernama Bima Rizal yang saat ini berusia 8 tahun, berada di bawah pengasuhan saya.

Meminta pembagian harta gono-gini yang kami miliki selama masa perkawinan.

4. Bukti

Sebagai bukti, saya melampirkan fotokopi akta nikah, fotokopi KTP suami dan saya, fotokopi akta kelahiran anak, serta dokumen pernikahan lainnya. Saya juga melampirkan surat keterangan dari rumah sakit terkait dengan tindakan kekerasan yang pernah dilakukan oleh suami saya.

Demikian gugatan ini saya ajukan. Atas perhatian dan kebijaksanaan Mahkamah Agama Medan, saya ucapkan terima kasih.

Medan, 30 Mei 2021

Yang menggugat,

(Siti Nurhayati)

FAQs

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait surat gugatan cerai istri sederhana:

  • Siapa yang berhak mengajukan surat gugatan cerai istri sederhana?

Surat gugatan cerai istri sederhana dapat diajukan oleh seorang istri yang ingin mengajukan permohonan cerai secara resmi kepada pihak pengadilan.

  • Apa saja isi yang harus ada dalam surat gugatan cerai istri sederhana?

Isi surat gugatan cerai istri sederhana harus mencakup alasan istri mengajukan permohonan cerai, tuntutan harta gono-gini, tuntutan hak asuh anak, serta permohonan lain yang diinginkan oleh istri.

  • Bagaimana cara menyusun surat gugatan cerai istri sederhana?

Surat gugatan cerai istri sederhana sebenarnya tidak jauh berbeda dengan surat gugatan cerai pada umumnya. Namun, perlu diperhatikan beberapa hal