Surat izin sakit kerja tertulis adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh perusahaan yang berisi pemberitahuan bahwa seorang karyawan tidak dapat bekerja karena alasan kesehatan. Surat ini dikeluarkan oleh perusahaan agar karyawan yang sakit bisa mendapatkan izin dari dokter untuk tidak bekerja sementara waktu dan sekaligus memberitahu atasan bahwa karyawan tersebut sedang tidak bisa bekerja.
Fungsi dan Tujuan Surat Izin Sakit Kerja Tertulis
Surat izin sakit kerja tertulis memiliki beberapa fungsi dan tujuan, di antaranya:
- Memberikan tanda bahwa karyawan sedang sakit dan tidak bisa bekerja, sehingga atasan bisa mengetahui keadaan karyawan tersebut dan segera mengambil tindakan yang tepat untuk menggantikan pekerjaannya.
- Memberikan alasan yang sah bagi karyawan untuk absen dari pekerjaannya, sehingga tidak dianggap sebagai absen yang tidak sah dan dapat menghindari sanksi dari perusahaan.
- Memastikan karyawan yang sedang sakit mendapatkan perawatan yang tepat dan tidak dipaksa untuk bekerja sehingga kondisinya semakin memburuk.
Format Surat Izin Sakit Kerja Tertulis
Format surat izin sakit kerja tertulis terdiri dari beberapa elemen, di antaranya:
- Header, berisi nama perusahaan, alamat, nomor telepon, dan logo perusahaan.
- Tanggal, berisi tanggal dikeluarkannya surat.
- Alamat, berisi alamat penerima surat (biasanya atasan).
- Salutasi, berisi ucapan pembuka seperti “Kepada Yth.”
- Isi, berisi penjelasan mengenai alasan sakit karyawan dan durasi izin sakit.
- Tanda tangan, berisi tanda tangan karyawan yang sakit, atasan yang menerima surat, dan stempel perusahaan (jika ada).
Contoh Surat Izin Sakit Kerja Tertulis
Berikut adalah contoh surat izin sakit kerja tertulis yang bisa dijadikan referensi:
Contoh 1:
Surat Izin Sakit Kerja
Kepada Yth. Bapak/Ibu Pimpinan,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Sarah Dewi
Jabatan: Staf Administrasi
Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak dapat masuk kerja pada tanggal 10 Februari 2022, karena sedang mengalami sakit demam tinggi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon izin sakit selama 3 hari, mulai dari tanggal 10 Februari 2022 sampai dengan tanggal 12 Februari 2022. Saya akan berusaha untuk segera pulih dan kembali bekerja dengan kondisi yang sehat.
Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Sarah Dewi
Contoh 2:
Surat Izin Sakit Kerja
Kepada Yth. Bapak/Ibu Pimpinan,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Budi Santoso
Jabatan: Teknisi
Dengan ini menyatakan bahwa saya tidak dapat masuk kerja pada tanggal 20 Februari 2022, karena sedang mengalami sakit pada bagian tangan kanan sehingga tidak bisa bekerja secara optimal.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon izin sakit selama 7 hari, mulai dari tanggal 20 Februari 2022 sampai dengan tanggal 26 Februari 2022. Saya akan berusaha untuk segera pulih dan kembali bekerja dengan kondisi yang sehat.
Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Budi Santoso
FAQs
1. Apakah surat izin sakit kerja tertulis wajib dikeluarkan oleh perusahaan?
Ya, surat izin sakit kerja tertulis wajib dikeluarkan oleh perusahaan sebagai bentuk pemenuhan hak karyawan yang sedang sakit agar mendapatkan izin sakit dari dokter dan tidak dianggap sebagai absen yang tidak sah.
2. Apakah durasi izin sakit bisa diperpanjang?
Ya, durasi izin sakit bisa diperpanjang dengan syarat karyawan harus memberitahu atasan dan memberikan bukti izin sakit dari dokter.
3. Apa yang harus dilakukan jika karyawan tidak memberikan surat izin sakit kerja tertulis?
Jika karyawan tidak memberikan surat izin sakit kerja tertulis, atasan berhak untuk menganggap absen tersebut sebagai absen tidak sah dan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan perusahaan.
Kesimpulan
Surat izin sakit kerja tertulis penting bagi karyawan yang sedang sakit agar bisa mendapatkan izin sakit dari dokter dan tidak dianggap sebagai absen yang tidak sah. Selain itu, surat ini juga memastikan karyawan mendapatkan perawatan yang tepat dan tidak dipaksa untuk bekerja sehingga kondisinya semakin memburuk. Format surat izin sakit kerja tertulis terdiri dari beberapa elemen seperti header, tanggal, alamat, salutasi, isi, dan tanda tangan. Jangan lupa untuk memberikan bukti izin sakit dari dokter agar absen karyawan dianggap sah oleh perusahaan.