Ada kalanya kita meminjam uang dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak, seperti membayar biaya pendidikan, membeli rumah atau mobil, atau bahkan untuk membayar utang sebelumnya. Namun, terkadang kita lupa bahwa meminjam uang juga memerlukan surat perjanjian, terutama jika hutang tersebut berjumlah besar.

Salah satu surat perjanjian yang perlu disiapkan adalah surat perjanjian hutang perorangan. Apa itu surat perjanjian hutang perorangan? Mengapa surat ini penting? Bagaimana format suratnya? Dan apa saja contoh surat perjanjian hutang perorangan yang dapat kita gunakan? Simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Surat Perjanjian Hutang Perorangan

Surat perjanjian hutang perorangan adalah dokumen tertulis yang berisi kesepakatan antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman tentang jumlah uang yang dipinjamkan, jangka waktu pembayaran, besaran bunga, dan syarat-syarat lainnya terkait hutang tersebut. Surat ini dibuat untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman antara kedua belah pihak dan sebagai bukti sah bahwa hutang tersebut telah terjadi.

Fungsi dan Tujuan Surat Perjanjian Hutang Perorangan

Surat perjanjian hutang perorangan memiliki beberapa fungsi dan tujuan, di antaranya:

  • Menjaga hubungan baik antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman dengan menetapkan kesepakatan yang jelas dan terperinci terkait pembayaran hutang
  • Menjamin keamanan dan kepercayaan pemberi pinjaman terhadap penerima pinjaman agar hutang tersebut dapat dibayar sesuai kesepakatan
  • Memberikan bukti sah bahwa hutang tersebut telah terjadi dan dapat digunakan sebagai alat bukti apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak

Format Surat Perjanjian Hutang Perorangan

Format surat perjanjian hutang perorangan sebenarnya tidak baku, namun umumnya terdiri dari beberapa elemen penting, seperti:

  • Header: berisi nama dan alamat lengkap pemberi pinjaman dan penerima pinjaman, tanggal pembuatan surat, dan nomor surat
  • Identitas pihak yang terlibat: berisi nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan nomor identitas (KTP) pemberi pinjaman dan penerima pinjaman
  • Keterangan hutang: berisi jumlah uang yang dipinjamkan, jangka waktu pembayaran, besaran bunga, dan syarat-syarat lainnya terkait hutang tersebut
  • Penandatanganan: berisi tanda tangan pemberi pinjaman dan penerima pinjaman sebagai bentuk kesepakatan yang sah dan mengikat

Contoh Surat Perjanjian Hutang Perorangan

Berikut adalah contoh surat perjanjian hutang perorangan yang dapat digunakan sebagai referensi:

Contoh 1

Surat Perjanjian Hutang Piutang
Nomor: 001/SPH/IV/2021
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Susan
Alamat : Jalan Merdeka No. 10, Bandung
No KTP : 1234567890
Selanjutnya disebut sebagai pemberi pinjaman
Nama : Ahmad
Alamat : Jalan Pahlawan No. 20, Bandung
No KTP : 0987654321
Selanjutnya disebut sebagai penerima pinjaman

Pemberi pinjaman dan penerima pinjaman sepakat untuk membuat surat perjanjian hutang piutang dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Penerima pinjaman telah meminjam uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari pemberi pinjaman
  • Uang tersebut harus dikembalikan dalam jangka waktu 6 bulan, terhitung sejak tanggal surat perjanjian ini dibuat
  • Bunga yang harus dibayarkan oleh penerima pinjaman sebesar 10% per tahun

Demikian surat perjanjian hutang piutang ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Bandung, 1 April 2021
Pemberi Pinjaman,
(tanda tangan)
Susan
Penerima Pinjaman,
(tanda tangan)
Ahmad

Contoh 2

Surat Perjanjian Pinjaman Uang
Nomor: 002/SPPU/IV/2021
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Budi
Alamat : Jalan Raya No. 30, Jakarta
No KTP : 0987654321
Selanjutnya disebut sebagai pemberi pinjaman
Nama : Ani
Alamat : Jalan Kemang No. 40, Jakarta
No KTP : 1234567890
Selanjutnya disebut sebagai penerima pinjaman

Pemberi pinjaman dan penerima pinjaman sepakat untuk membuat surat perjanjian pinjaman uang dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Penerima pinjaman telah meminjam uang sebesar Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dari pemberi pinjaman
  • Uang tersebut harus dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan, terhitung sejak tanggal surat perjanjian ini dibuat
  • Bunga yang harus dibayarkan oleh penerima pinjaman sebesar 12% per tahun

Demikian surat perjanjian pinjaman uang ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh kesadaran dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Jakarta, 1 April 2021
Pemberi Pinjaman,
(tanda tangan)
Budi
Penerima Pinjaman,
(tanda tangan)
Ani

FAQ Surat Perjanjian Hutang Perorangan

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait surat perjanjian hutang perorangan.

  • Apakah surat perjanjian hutang perorangan wajib dibuat?
    Tidak wajib, namun sangat disarankan untuk membuat surat perjanjian hutang perorangan terutama jika jumlah hutang yang dipinjamkan cukup besar. Surat perjanjian ini dapat menjadi bukti sah jika terjadi perselisihan antara kedua belah pihak.
  • Bagaimana cara membuat surat perjanjian hutang perorangan?
    Surat perjanjian hutang perorangan dapat dibuat dengan menyesuaikan format yang telah dijelaskan di atas. Pastikan semua informasi terkait hutang tersebut tercantum dengan jelas dan lengkap.
  • Siapa yang harus menandatangani surat perjanjian hutang perorangan?
    Surat perjanjian hutang perorangan harus ditandatangani