Mengajukan surat permohonan cerai di Malaysia merupakan proses yang cukup kompleks dan melelahkan. Selain itu, terkadang sulit bagi pasangan suami istri yang ingin bercerai untuk mengetahui format yang tepat untuk surat permohonan cerai. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara lengkap tentang surat permohonan cerai di Malaysia, termasuk pengertian, fungsi, tujuan, format, contoh, dan FAQ.

Pengertian Surat Permohonan Cerai Malaysia

Surat permohonan cerai merupakan surat yang dibuat oleh salah satu pasangan suami istri yang mengajukan permohonan bercerai. Surat ini biasanya dibuat oleh pihak penggugat dan disampaikan ke pengadilan sebagai bukti bahwa mereka ingin bercerai. Surat ini juga berisi alasan atau dasar hukum mengapa pasangan tersebut ingin bercerai.

Fungsi dan Tujuan Surat Permohonan Cerai Malaysia

Fungsi dari surat permohonan cerai adalah untuk memberitahu pengadilan bahwa pasangan suami istri ingin bercerai. Selain itu, surat ini juga berfungsi untuk memberikan alasan atau dasar hukum mengapa pasangan tersebut ingin bercerai.

Tujuan dari surat permohonan cerai adalah untuk meminta persetujuan dari pengadilan untuk bercerai. Selain itu, surat ini juga dapat digunakan sebagai bukti bahwa pasangan tersebut memang sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah mereka secara damai, namun tidak berhasil.

Format Surat Permohonan Cerai Malaysia

Format surat permohonan cerai terdiri dari beberapa elemen penting, antara lain:

  • Header surat
  • Identitas penggugat dan tergugat
  • Pernyataan permohonan cerai
  • Alasan atau dasar hukum mengajukan cerai
  • Pernyataan bahwa pasangan sudah berusaha menyelesaikan masalah secara damai
  • Tuntutan pasangan terkait harta bersama (jika ada)
  • Tanggal dan tempat surat dibuat
  • Tanda tangan penggugat

Contoh Surat Permohonan Cerai Malaysia

Berikut adalah contoh surat permohonan cerai:

Contoh 1:

[Nama dan Alamat Penggugat]

Tarikh: [Tarikh]

Kepada:

[Nama dan Alamat Tergugat]

Tuan,

Perkara: Permohonan Cerai

Dengan segala hormatnya, saya [Nama Penggugat] ingin mengajukan permohonan cerai terhadap [Nama Tergugat] dengan dasar-dasar seperti berikut:

  1. [Alasan atau dasar hukum mengajukan cerai]
  2. [Pernyataan bahwa pasangan sudah berusaha menyelesaikan masalah secara damai]
  3. [Tuntutan pasangan terkait harta bersama (jika ada)]

Saya berharap agar perkara ini dapat diselesaikan dengan baik dan damai. Oleh karena itu, saya siap untuk melakukan mediasi atau penyelesaian masalah secara damai apabila dianggap perlu.

Demikian permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Nama Penggugat]

Contoh 2:

[Nama dan Alamat Penggugat]

Tarikh: [Tarikh]

Kepada:

[Nama dan Alamat Tergugat]

Tuan,

Perkara: Permohonan Cerai

Dengan segala hormatnya, saya [Nama Penggugat] ingin mengajukan permohonan cerai terhadap [Nama Tergugat] dengan dasar-dasar seperti berikut:

  1. [Alasan atau dasar hukum mengajukan cerai]
  2. [Pernyataan bahwa pasangan sudah berusaha menyelesaikan masalah secara damai]
  3. [Tuntutan pasangan terkait harta bersama (jika ada)]

Saya juga ingin mengajukan permohonan untuk hak asuh anak kepada saya. Saya berharap agar perkara ini dapat diselesaikan dengan baik dan damai. Oleh karena itu, saya siap untuk melakukan mediasi atau penyelesaian masalah secara damai apabila dianggap perlu.

Demikian permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

[Nama Penggugat]

FAQs

1. Apakah surat permohonan cerai harus dibuat oleh penggugat?

Iya, surat permohonan cerai harus dibuat oleh penggugat karena surat ini berisi permintaan untuk bercerai dan alasan atau dasar hukum mengapa pasangan tersebut ingin bercerai.

2. Apakah surat permohonan cerai harus disampaikan ke pengadilan?

Iya, surat permohonan cerai harus disampaikan ke pengadilan sebagai bukti bahwa pasangan tersebut ingin bercerai.

3. Apakah surat permohonan cerai harus menggunakan bahasa resmi?

Tidak harus, namun lebih disarankan untuk menggunakan bahasa resmi agar surat memiliki nilai hukum yang kuat.

4. Apakah surat permohonan cerai harus ditandatangani oleh penggugat?

Iya, surat permohonan cerai harus ditandatangani oleh penggugat sebagai bukti bahwa surat tersebut benar-benar dikeluarkan oleh penggugat.

5. Apakah surat permohonan cerai harus disertai dengan dokumen-dokumen lain?

Tergantung pada kebijakan pengadilan. Namun, biasanya surat permohonan cerai harus disertai dengan fotokopi akta perkahwinan, sijil kelahiran anak (jika ada), dan dokumen-dokumen lain yang dapat mendukung permohonan cerai.

6. Apakah pasangan yang sudah bercerai dapat menikah lagi?

Iya, pasangan yang sudah bercerai dapat menikah lagi.

7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses cerai di Malaysia?

Waktu yang dibutuhkan untuk proses cerai di Malaysia tergantung pada berbagai faktor, seperti kompleksitas kasus dan kebijakan pengadilan. Namun, proses cerai biasanya memakan waktu antara 6 hingga 12 bulan.

8. Apakah pasangan yang bercerai harus menyerahkan harta bersama?

Tergantung pada kebijakan pengadilan. Namun, biasanya pasangan yang bercerai harus menyerahkan harta bersama secara adil.

9. Apakah pasangan yang bercerai harus membagi hak asuh anak?

Tergantung pada kebijakan pengadilan. Namun, biasanya pasangan yang bercerai harus membagi hak asuh anak secara adil.

Kesimpulan

Surat permohonan cerai merupakan surat yang dibuat oleh salah satu pasangan suami istri yang mengajukan permohonan bercerai. Surat ini berisi alasan atau dasar hukum mengapa pasangan tersebut ingin bercerai. Surat permohonan cerai harus dibuat oleh penggugat dan disampaikan ke pengadilan sebagai bukti bahwa mereka ingin bercerai. Surat ini juga berfungsi untuk memberikan al