Menjalani kehamilan dan persalinan memang tidak mudah bagi seorang ibu. Oleh karena itu, sebagai bentuk dukungan dan perhatian dari perusahaan, disediakanlah cuti bersalin untuk para karyawan wanita. Namun, untuk bisa mendapatkan cuti bersalin tersebut, seorang karyawan wanita harus membuat surat permohonan cuti bersalin terlebih dahulu.
Pengertian Surat Permohonan Cuti Bersalin
Surat permohonan cuti bersalin adalah surat yang dibuat oleh seorang karyawan wanita untuk meminta izin cuti dalam jangka waktu tertentu setelah melahirkan. Surat ini biasanya diajukan kepada atasan atau pihak HRD di perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja.
Fungsi dan Tujuan Surat Permohonan Cuti Bersalin
Fungsi utama dari surat permohonan cuti bersalin adalah untuk memberi tahu atasan atau pihak HRD di perusahaan bahwa seorang karyawan wanita akan melahirkan dan membutuhkan waktu untuk pulih dan merawat bayinya. Dengan adanya surat permohonan cuti bersalin, atasan atau pihak HRD dapat mengatur jadwal kerja dan menyiapkan pengganti sementara untuk karyawan yang bersangkutan.
Tujuan dari surat permohonan cuti bersalin sendiri adalah untuk memberikan kesempatan bagi seorang ibu untuk pulih pasca melahirkan dan merawat bayinya. Selain itu, cuti bersalin juga membantu mengurangi risiko terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi, serta meningkatkan produksi ASI.
Format Surat Permohonan Cuti Bersalin
Berikut adalah format umum surat permohonan cuti bersalin:
- Header surat, mencantumkan nama perusahaan, alamat, nomor telepon, dan email.
- Tanggal surat, mencantumkan tanggal dibuatnya surat.
- Alamat tujuan, mencantumkan alamat atasan atau HRD yang dituju.
- Salutation, yakni pembukaan surat yang berisi ucapan salam dan nama atasan atau HRD yang dituju.
- Isi surat, berisi informasi tentang permohonan cuti bersalin, seperti tanggal mulai cuti, lama cuti, dan rencana kembali bekerja.
- Penutup surat, berisi ucapan terima kasih dan salam penutup.
- Nama dan tanda tangan, mencantumkan nama dan tanda tangan karyawan yang bersangkutan.
Contoh Surat Permohonan Cuti Bersalin
Berikut adalah contoh surat permohonan cuti bersalin yang bisa dijadikan referensi:
Contoh 1
PT. ABC
Jl. Sudirman No. 123
Tangerang
20 Agustus 2021
Kepada Yth.
Bapak/Ibu HRD PT. ABC
Jl. Sudirman No. 123
Tangerang
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Sarah
Jabatan: Marketing
Departemen: Sales
ID Karyawan: 123456
Bersama surat ini, saya bermaksud untuk mengajukan permohonan cuti bersalin selama 3 bulan, mulai tanggal 1 September 2021 sampai dengan 30 November 2021. Saya membutuhkan waktu untuk pulih pasca melahirkan dan merawat bayi saya yang baru lahir.
Saya berharap agar permohonan ini dapat diberikan persetujuan oleh Bapak/Ibu HRD. Saya akan kembali bekerja pada tanggal 1 Desember 2021 dan siap melanjutkan tugas dan tanggung jawab saya di perusahaan.
Terima kasih atas perhatian dan kerja sama yang baik.
Hormat saya,
Sarah
Contoh 2
PT. XYZ
Jl. Thamrin No. 456
Jakarta
10 Januari 2022
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Atasan PT. XYZ
Jl. Thamrin No. 456
Jakarta
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Ani
Jabatan: Admin
Departemen: HRD
ID Karyawan: 654321
Saya mengajukan permohonan cuti bersalin selama 4 bulan, mulai tanggal 1 Februari 2022 sampai dengan 31 Mei 2022. Saya membutuhkan waktu untuk pulih pasca melahirkan dan merawat bayi saya yang baru lahir.
Saya akan kembali bekerja pada tanggal 1 Juni 2022 dan siap melanjutkan tugas dan tanggung jawab saya di perusahaan. Saya berharap agar permohonan ini dapat diberikan persetujuan oleh Bapak/Ibu Atasan.
Demikian surat permohonan cuti bersalin ini saya buat. Atas perhatian dan kerja sama yang baik, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Ani
FAQs
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar surat permohonan cuti bersalin:
- Apakah setiap karyawan wanita berhak mendapatkan cuti bersalin?
Ya, setiap karyawan wanita berhak mendapatkan cuti bersalin selama 3 bulan. - Apakah surat permohonan cuti bersalin harus dibuat sebelum atau setelah melahirkan?
Surat permohonan cuti bersalin sebaiknya dibuat sebelum melahirkan, minimal 1 bulan sebelum tanggal mulai cuti. - Apakah cuti bersalin dibayar atau tidak?
Ya, cuti bersalin dibayar penuh sesuai dengan gaji karyawan yang bersangkutan. - Apakah ada sanksi jika seorang karyawan wanita tidak membuat surat permohonan cuti bersalin?
Ya, jika seorang karyawan wanita tidak membuat surat permohonan cuti bersalin, maka perusahaan tidak akan memperhitungkan cuti bersalin tersebut dalam hitungan absensi dan gaji.
Kesimpulan
Surat permohonan cuti bersalin adalah surat yang dibuat oleh seorang karyawan wanita untuk meminta izin cuti dalam jangka waktu tertentu setelah melahirkan. Surat ini memiliki fungsi dan tujuan untuk memberitahu atasan atau pihak HRD di perusahaan bahwa seorang karyawan wanita akan melahirkan dan membutuhkan waktu untuk pulih dan merawat bayinya. Untuk membuat surat permohonan cuti bersalin, ada format yang harus diikuti dan contoh surat yang bisa dijadikan referensi. Jangan lupa untuk membuat surat permohonan cuti bersalin sebelum tanggal mulai cuti dan ajukan kepada atasan atau HRD di perusahaan.