Surat permohonan cuti kerja adalah surat resmi yang dibuat oleh karyawan kepada atasan atau manajemen perusahaan untuk meminta izin untuk tidak masuk kerja dalam jangka waktu tertentu. Surat permohonan ini biasanya dibuat oleh karyawan ketika ingin mengambil cuti untuk urusan pribadi seperti pernikahan, kelahiran anak, atau perjalanan liburan. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika membuat surat permohonan cuti kerja sehingga surat permohonan tersebut dapat disetujui oleh atasan atau manajemen perusahaan. Berikut adalah pengertian, fungsi, tujuan, format, contoh, dan FAQs mengenai surat permohonan cuti kerja.

Pengertian Surat Permohonan Cuti Kerja

Surat permohonan cuti kerja adalah surat resmi yang dibuat oleh karyawan kepada atasan atau manajemen perusahaan untuk meminta izin untuk tidak masuk kerja dalam jangka waktu tertentu. Surat permohonan ini harus dibuat secara tertulis dan harus mencantumkan alasan mengapa karyawan ingin mengambil cuti kerja serta tanggal mulai dan berakhirnya cuti tersebut.

Fungsi Surat Permohonan Cuti Kerja

Surat permohonan cuti kerja memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, antara lain:

  • Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada atasan atau manajemen perusahaan.
  • Sebagai alat komunikasi resmi antara karyawan dengan atasan atau manajemen perusahaan.
  • Sebagai bukti tertulis bahwa karyawan telah meminta izin untuk tidak masuk kerja dalam jangka waktu tertentu.
  • Sebagai dasar untuk mengatur jadwal dan tugas karyawan selama cuti kerja.

Tujuan Surat Permohonan Cuti Kerja

Tujuan utama dari surat permohonan cuti kerja adalah untuk meminta izin kepada atasan atau manajemen perusahaan untuk tidak masuk kerja dalam jangka waktu tertentu. Namun, ada beberapa tujuan lain yang dapat dicapai dengan membuat surat permohonan cuti kerja, antara lain:

  • Memberi tahu atasan atau manajemen perusahaan tentang alasan mengapa karyawan ingin mengambil cuti kerja.
  • Memberi tahu atasan atau manajemen perusahaan tentang tanggal mulai dan berakhirnya cuti kerja.
  • Memberi tahu atasan atau manajemen perusahaan tentang tugas dan tanggung jawab karyawan sebelum dan setelah cuti kerja.
  • Memastikan bahwa karyawan dan atasan atau manajemen perusahaan memiliki pemahaman yang sama tentang hal-hal yang perlu dilakukan sebelum, selama, dan setelah cuti kerja.

Format Surat Permohonan Cuti Kerja

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika membuat surat permohonan cuti kerja agar surat tersebut dapat disetujui oleh atasan atau manajemen perusahaan. Berikut adalah format umum yang dapat digunakan:

  1. Header, yang mencantumkan nama dan alamat perusahaan, tanggal, dan alamat penerima surat.
  2. Salutation, yang mencantumkan nama atasan atau manajemen perusahaan yang dituju.
  3. Introductory paragraph, yang mencantumkan nama karyawan, tanggal permintaan cuti kerja, dan alasan mengapa karyawan ingin mengambil cuti kerja.
  4. Body paragraph, yang menjelaskan lebih detail tentang alasan mengapa karyawan ingin mengambil cuti kerja, tanggal mulai dan berakhirnya cuti kerja, serta tugas dan tanggung jawab karyawan sebelum dan setelah cuti kerja.
  5. Closing paragraph, yang menyatakan terima kasih atas perhatian dan persetujuan atasan atau manajemen perusahaan terhadap permohonan cuti kerja karyawan.
  6. Complimentary close, yang mencantumkan kata-kata seperti “Sincerely,” atau “Best regards.”
  7. Signature line, yang mencantumkan nama karyawan dan tanda tangan.

Contoh Surat Permohonan Cuti Kerja

Berikut adalah contoh surat permohonan cuti kerja yang dapat digunakan sebagai referensi:

Contoh 1:

Header:

[Nama dan Alamat Perusahaan]

[Tanggal]

[Alamat Penerima Surat]

Salutation:

Kepada Yth. [Nama Atasan atau Manajemen Perusahaan]

Introductory paragraph:

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : [Nama Karyawan]

Jabatan : [Jabatan Karyawan]

Departemen : [Departemen Karyawan]

Alamat : [Alamat Karyawan]

No. Telepon : [Nomor Telepon Karyawan]

Dengan ini mengajukan permohonan cuti kerja mulai tanggal [Tanggal Mulai Cuti] sampai dengan tanggal [Tanggal Berakhir Cuti] karena alasan [Alasan Cuti].

Body paragraph:

Saya akan mengatur pekerjaan saya sebelum meninggalkan kantor dan meminta rekan kerja saya untuk mengambil alih tanggung jawab saya selama cuti kerja. Saya juga akan memastikan bahwa tugas-tugas saya yang belum selesai akan diselesaikan sebelum saya pergi.

Closing paragraph:

Saya berharap permohonan saya untuk cuti kerja ini dapat disetujui. Terima kasih atas perhatian dan persetujuannya.

Complimentary close:

Hormat saya,

[Nama Karyawan]

Contoh 2:

Header:

[Nama dan Alamat Perusahaan]

[Tanggal]

[Alamat Penerima Surat]

Salutation:

Kepada Yth. [Nama Atasan atau Manajemen Perusahaan]

Introductory paragraph:

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : [Nama Karyawan]

Jabatan : [Jabatan Karyawan]

Departemen : [Departemen Karyawan]

Alamat : [Alamat Karyawan]

No. Telepon : [Nomor Telepon Karyawan]

Dengan ini mengajukan permohonan cuti kerja mulai tanggal [Tanggal Mulai Cuti] sampai dengan tanggal [Tanggal Berakhir Cuti] karena alasan [Alasan Cuti].

Body paragraph:

Saya akan memastikan bahwa semua pekerjaan saya akan diselesaikan sebelum saya pergi dan akan mengatur agar tanggung jawab saya diambil alih oleh rekan kerja saya selama cuti kerja. Saya juga akan merespons email atau telepon jika terjadi keadaan darurat atau jika ada tugas yang memerlukan perhatian saya.

Closing paragraph:

Terima kasih atas perhatian dan persetujuannya. Saya berharap permohonan saya untuk cuti kerja ini dapat disetujui.

Complimentary close:

Hormat saya,

[Nama Karyawan]

FAQs

1. Apakah surat permohonan cuti kerja harus dibuat secara tertulis?

Ya, surat permohonan cuti kerja harus dibuat secara tertulis dan ditujukan kepada atasan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan.

2. Kapan waktu terbaik untuk mengajukan surat permohonan cuti kerja?

Waktu terbaik untuk mengajukan surat permohonan cuti ker