Lebaran merupakan salah satu momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Tak hanya sebagai waktu untuk bersilaturahmi, lebaran juga menjadi momen yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga dan melepas penat setelah menjalani rutinitas sehari-hari. Namun, bagaimana jika Anda harus mengajukan izin cuti untuk bisa merayakan lebaran bersama keluarga?

Untuk mengajukan izin cuti lebaran, Anda perlu menyusun surat permohonan izin cuti lebaran yang baik dan benar. Dalam artikel ini, kami akan membahas pengertian, fungsi, tujuan, format, dan contoh surat permohonan izin cuti lebaran. Simak terus artikel ini untuk mengetahui informasi lebih lengkap!

Pengertian Surat Permohonan Izin Cuti Lebaran

Surat permohonan izin cuti lebaran adalah surat resmi yang digunakan untuk mengajukan izin cuti pada waktu lebaran. Surat ini biasanya diajukan oleh karyawan kepada atasan atau pimpinan perusahaan tempat mereka bekerja. Surat ini berisi informasi tentang alasan mengajukan cuti, tanggal mulai dan berakhir cuti, serta permohonan untuk mendapatkan persetujuan dari atasan atau pimpinan perusahaan.

Fungsi dan Tujuan Surat Permohonan Izin Cuti Lebaran

Fungsi dari surat permohonan izin cuti lebaran adalah sebagai sarana komunikasi antara karyawan dengan atasan atau pimpinan perusahaan. Surat ini juga berfungsi sebagai bukti resmi bahwa karyawan telah mengajukan izin cuti dan sudah mendapatkan persetujuan dari atasan atau pimpinan perusahaan.

Tujuan dari surat permohonan izin cuti lebaran adalah untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk merayakan lebaran bersama keluarga tanpa harus khawatir dengan pekerjaan. Selain itu, surat ini juga membantu atasan atau pimpinan perusahaan dalam mengatur jadwal kerja dan memastikan bahwa semua pekerjaan tetap berjalan dengan lancar selama karyawan sedang cuti.

Format Surat Permohonan Izin Cuti Lebaran

Untuk membuat surat permohonan izin cuti lebaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut adalah format yang harus Anda ikuti:

  1. Header surat
    Pada bagian ini, tuliskan informasi tentang perusahaan, seperti nama perusahaan, alamat, nomor telepon, dan lain-lain. Tuliskan juga informasi pribadi karyawan, seperti nama, jabatan, dan departemen.
  2. Tanggal
    Tuliskan tanggal di mana surat permohonan izin cuti lebaran dibuat.
  3. Alamat tujuan
    Tuliskan alamat lengkap atasan atau pimpinan perusahaan yang akan menerima surat permohonan izin cuti lebaran.
  4. Salutasi
    Tuliskan salam pembuka, seperti “Kepada Yth.” atau “Salam Sejahtera.”
  5. Paragraf pembuka
    Pada bagian ini, jelaskan bahwa surat ini adalah surat permohonan izin cuti lebaran dan sampaikan dengan jelas alasan mengajukan cuti.
  6. Paragraf inti
    Pada bagian ini, jelaskan secara detail tentang tanggal mulai dan berakhir cuti serta kapan karyawan akan kembali bekerja. Jangan lupa untuk menyampaikan permohonan untuk mendapatkan persetujuan dari atasan atau pimpinan perusahaan.
  7. Paragraf penutup
    Pada bagian ini, sampaikan ucapan terima kasih dan salam penutup seperti “Hormat saya” atau “Terima kasih atas perhatiannya.”
  8. Tanda tangan
    Tuliskan nama dan tanda tangan karyawan pada bagian ini.

Contoh Surat Permohonan Izin Cuti Lebaran

Berikut adalah contoh surat permohonan izin cuti lebaran yang bisa Anda gunakan sebagai referensi:

Contoh 1

Perusahaan ABC
Jl. Sudirman No. 123
Jakarta

20 Mei 2022

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan ABC
Di tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Budi
Jabatan: Staff
Departemen: Keuangan

Dengan ini mengajukan permohonan izin cuti selama 7 (tujuh) hari kerja, mulai tanggal 6 Juni 2022 sampai dengan 14 Juni 2022. Hal ini saya lakukan sebagai bentuk keinginan saya untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.

Sehubungan dengan permohonan ini, saya mohon Bapak/Ibu Pimpinan Perusahaan ABC dapat memberikan persetujuan dan izin cuti pada tanggal yang telah saya sebutkan di atas.

Demikian surat permohonan ini saya buat dengan harapan dapat diberikan persetujuan dan izin cuti. Atas perhatian dan pengertiannya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Budi

Contoh 2

Perusahaan XYZ
Jl. Gatot Subroto No. 456
Bandung

20 Mei 2022

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Atasan di Perusahaan XYZ
Di tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Ani
Jabatan: Supervisor
Departemen: Produksi

Dengan ini mengajukan permohonan izin cuti selama 10 (sepuluh) hari kerja, mulai tanggal 28 Mei 2022 sampai dengan 6 Juni 2022. Saya ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman yang jauh dari tempat saya bekerja.

Sehubungan dengan permohonan ini, saya mohon Bapak/Ibu Atasan di Perusahaan XYZ dapat memberikan persetujuan dan izin cuti pada tanggal yang telah saya sebutkan di atas. Saya sudah mengatur pekerjaan saya dengan baik sehingga tidak akan mengganggu kelancaran produksi di perusahaan.

Demikian surat permohonan ini saya buat dengan harapan dapat diberikan persetujuan dan izin cuti. Atas perhatian dan pengertiannya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Ani

FAQs

  1. Apakah surat permohonan izin cuti lebaran harus disertai dengan surat keterangan dari desa?
    Tidak semua perusahaan meminta surat keterangan dari desa sebagai persyaratan untuk mengajukan izin cuti lebaran. Namun, jika perusahaan Anda meminta surat keterangan dari desa, sebaiknya Anda memenuhi persyaratan tersebut.
  2. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menunggu persetujuan izin cuti lebaran?
    Waktu yang diperlukan untuk menunggu persetujuan izin cuti lebaran berbeda-beda tergantung pada kebijakan perusahaan. Namun, sebaiknya Anda mengajukan permohonan izin cuti lebaran jauh-jauh hari sebelum tanggal yang diinginkan agar atasan atau pimpinan perusahaan memiliki waktu yang cukup untuk mempertimbangkan permohonan Anda.
  3. Apakah surat permohonan izin cuti lebaran bisa diajukan secara online?
    Beberapa perusahaan mungkin menyediakan sistem pengajuan izin cuti secara online. Namun, sebaiknya Anda mengecek kebijakan perusahaan terlebih dahulu sebelum mengajukan izin cuti lebaran secara online.

Kesimpulan