Surat Permohonan PLT atau Penunjukan Penjabat Sementara adalah surat resmi yang digunakan untuk meminta pengangkatan pejabat sementara, biasanya dalam konteks pemerintahan. Surat ini memiliki peran penting dalam menjaga kontinuitas kerja di suatu instansi atau kantor ketika posisi pimpinan sedang lowong atau kosong. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, fungsi, tujuan, format, contoh, dan beberapa pertanyaan umum seputar surat permohonan PLT.

Pengertian Surat Permohonan PLT

Surat Permohonan PLT adalah surat resmi yang digunakan untuk meminta pengangkatan penjabat sementara dalam posisi kepemimpinan di suatu instansi atau kantor. Surat ini ditujukan kepada pihak yang berwenang untuk menunjuk pejabat sementara, seperti Menteri atau Kepala Daerah, tergantung pada konteksnya.

Fungsi dan Tujuan Surat Permohonan PLT

Fungsi utama dari Surat Permohonan PLT adalah untuk menjaga kontinuitas kerja di suatu instansi atau kantor ketika posisi pimpinan sedang kosong. Dalam hal ini, surat ini dianggap sebagai alat yang efektif untuk menghindari kekosongan posisi yang dapat mengganggu kinerja instansi atau kantor tersebut.

Tujuan dari Surat Permohonan PLT adalah untuk meminta pengangkatan pejabat sementara yang akan mengisi posisi kepemimpinan yang kosong. Pejabat sementara ini akan bertanggung jawab untuk menjalankan tugas dan fungsi pimpinan sampai posisi tersebut diisi secara permanen atau sampai masa jabatan habis.

Format Surat Permohonan PLT

Format Surat Permohonan PLT sebenarnya tidak jauh berbeda dengan format surat resmi pada umumnya. Di bawah ini adalah beberapa hal yang harus ada dalam surat permohonan PLT:

  1. Header surat yang mencakup nama instansi atau kantor, alamat, nomor telepon, dan email.
  2. Tanggal pembuatan surat.
  3. Alamat tujuan surat.
  4. Salutasi awal, seperti “Kepada Yth. Bapak/Ibu [nama pejabat yang berwenang]”.
  5. Isi surat yang menjelaskan kekosongan posisi, alasan pengajuan PLT, dan kriteria pejabat sementara yang diinginkan.
  6. Pernyataan kesediaan instansi atau kantor untuk menanggung biaya dan tunjangan pejabat sementara.
  7. Tanda tangan dan nama pejabat yang bertanggung jawab atas surat.
  8. Salutasi akhir, seperti “Hormat kami, [nama pejabat yang bertanggung jawab]”.

Contoh Surat Permohonan PLT

Berikut adalah contoh Surat Permohonan PLT dalam dua situasi yang berbeda:

Contoh Surat Permohonan PLT 1: Kepala Daerah yang Sedang Cuti

Instansi atau kantor: Pemerintah Daerah Kabupaten X
Alamat: Jalan Y, Kabupaten X
Nomor telepon: (021) XXXXXXX
Email: [email protected]

Tanggal: 1 Januari 2022
Kepada Yth. Bapak/Ibu Menteri Dalam Negeri
di Jakarta

Dengan hormat,
Sehubungan dengan cuti yang diambil oleh Bapak/Ibu Kepala Daerah Kabupaten X, kami mengajukan permohonan untuk menunjuk penjabat sementara yang akan mengisi posisi kepemimpinan tersebut selama Bapak/Ibu Kepala Daerah sedang cuti. Kami menyadari bahwa posisi ini sangat penting dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan, terutama dalam situasi pandemi COVID-19 yang terus berlangsung.

Untuk itu, kami mengajukan kriteria sebagai berikut:

  1. Berdomisili di Kabupaten X dan memiliki pengalaman dalam bidang kepemimpinan pemerintahan.
  2. Mampu bekerja sama dengan semua pihak dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
  3. Mampu mengambil keputusan yang tepat dan efektif dalam situasi darurat.

Kami bersedia menanggung biaya dan tunjangan untuk pejabat sementara tersebut. Kami berharap permohonan ini dapat segera diproses sehingga kami dapat segera menunjuk pejabat sementara yang tepat.

Demikian permohonan ini kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Hormat kami,
[Nama dan Tanda Tangan Pejabat yang Bertanggung Jawab]

Contoh Surat Permohonan PLT 2: Pimpinan yang Mengundurkan Diri

Instansi atau kantor: PT XYZ
Alamat: Jalan Z, Jakarta
Nomor telepon: (021) XXXXXXX
Email: [email protected]

Tanggal: 1 Februari 2022
Kepada Yth. Bapak/Ibu Menteri Perindustrian dan Perdagangan
di Jakarta

Dengan hormat,
Kami dari PT XYZ mengajukan permohonan untuk menunjuk penjabat sementara yang akan mengisi posisi kepemimpinan kami yang kosong karena pimpinan kami saat ini telah mengundurkan diri. Kami menyadari bahwa posisi ini sangat penting dalam menjalankan operasional perusahaan serta menjaga hubungan dengan pelanggan dan mitra bisnis kami.

Untuk itu, kami mengajukan kriteria sebagai berikut:

  1. Berpengalaman dalam bidang perindustrian dan perdagangan serta memiliki pengetahuan yang luas mengenai pasar dan pelanggan.
  2. Mampu memimpin tim dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang sulit.
  3. Berkemampuan komunikasi yang baik dan mampu menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan dan mitra bisnis.

Kami bersedia menanggung biaya dan tunjangan untuk pejabat sementara tersebut. Kami berharap permohonan ini dapat segera diproses sehingga kami dapat segera menunjuk pejabat sementara yang tepat.

Demikian permohonan ini kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Hormat kami,
[Nama dan Tanda Tangan Pejabat yang Bertanggung Jawab]

Pertanyaan Umum seputar Surat Permohonan PLT

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar Surat Permohonan PLT:

Apa bedanya antara PLT dan Pejabat Pelaksana Tugas?

PLT atau Penunjukan Penjabat Sementara adalah pejabat yang ditunjuk untuk mengisi posisi kepemimpinan sementara dalam situasi tertentu, seperti cuti atau lowongan pimpinan. Sedangkan Pejabat Pelaksana Tugas (PPT) adalah pejabat yang ditunjuk untuk mengisi posisi kepemimpinan secara permanen setelah pimpinan sebelumnya diberhentikan atau pensiun.

Siapa yang berwenang menunjuk PLT?

Penunjukan PLT biasanya dilakukan oleh pihak yang berwenang, seperti Menteri atau Kepala Daerah, tergantung pada konteksnya. Namun, dalam beberapa kasus, penunjukan PLT dapat dilakukan oleh instansi atau kantor itu sendiri.

Bagaimana cara menulis surat permohonan PLT yang baik dan benar?

Untuk menulis surat permohonan PLT yang baik dan benar, pastikan Anda mengikuti format surat resmi yang