Jika kamu berbisnis, pasti tidak asing dengan istilah surat purchase order atau lebih dikenal dengan istilah PO. Surat PO merupakan dokumen resmi yang dibuat oleh pihak pembeli untuk memesan barang atau jasa dari pihak penjual. Dalam surat PO, terdapat informasi mengenai jenis barang atau jasa yang dipesan, jumlah, harga, dan ketentuan lainnya yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.

Fungsi dan Tujuan Surat Purchase Order

Ada beberapa fungsi dan tujuan dari surat PO, di antaranya:

  • Sebagai bukti resmi yang menunjukkan bahwa pembeli telah memesan barang atau jasa dari penjual.
  • Menjaga kesepakatan antara pembeli dan penjual, agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari.
  • Menghindari penipuan atau kecurangan dalam transaksi jual beli.
  • Membantu proses administrasi pembelian, termasuk pengaturan inventaris dan pembayaran.

Format Surat Purchase Order Sederhana

Meskipun format surat PO dapat bervariasi tergantung pada perusahaan atau bisnis, namun secara umum, surat PO memiliki format sebagai berikut:

  1. Nomor PO
  2. Nama pembeli
  3. Nama penjual
  4. Tanggal pembelian
  5. Deskripsi barang atau jasa yang dipesan
  6. Jumlah barang atau jasa yang dipesan
  7. Harga per unit barang atau jasa
  8. Total harga
  9. Syarat dan ketentuan pembelian

Contoh Surat Purchase Order Sederhana

Berikut adalah dua contoh surat PO sederhana untuk membantu kamu memahami lebih jelas mengenai format dan isinya:

Contoh Surat Purchase Order Sederhana 1

Nomor PO: 001/2021

Nama Pembeli: CV ABC

Nama Penjual: PT XYZ

Tanggal Pembelian: 1 Januari 2021

Deskripsi Barang: 50 unit mouse wireless

Jumlah: 50 unit

Harga per unit: Rp 150.000

Total Harga: Rp 7.500.000

Syarat dan Ketentuan: Pembayaran dilakukan setelah barang diterima

Contoh Surat Purchase Order Sederhana 2

Nomor PO: 002/2021

Nama Pembeli: PT DEF

Nama Penjual: CV LMN

Tanggal Pembelian: 15 Januari 2021

Deskripsi Barang: 3 unit laptop Asus

Jumlah: 3 unit

Harga per unit: Rp 12.000.000

Total Harga: Rp 36.000.000

Syarat dan Ketentuan: Pembayaran dilakukan sebelum pengiriman barang

FAQs

1. Apa bedanya antara surat PO dengan surat pesanan?

Surat PO dan surat pesanan memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai bukti pesanan barang atau jasa. Namun, surat PO lebih bersifat resmi dan biasanya digunakan pada transaksi bisnis atau perusahaan. Sedangkan surat pesanan lebih bersifat informal dan biasanya digunakan pada transaksi pribadi atau kecil-kecilan.

2. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan dalam surat PO?

Jika terjadi kesalahan dalam surat PO, sebaiknya segera menghubungi pihak penjual atau pembeli untuk melakukan perbaikan. Kesalahan dalam surat PO dapat berdampak pada proses pengiriman barang atau pembayaran, sehingga sebaiknya segera diperbaiki agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

3. Apa yang harus dilakukan setelah surat PO diterima oleh penjual?

Setelah surat PO diterima oleh penjual, penjual akan memproses pesanan dan mengirimkan barang atau jasa sesuai dengan ketentuan yang disepakati. Setelah barang atau jasa diterima oleh pembeli, pembeli harus melakukan pembayaran sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam surat PO.

4. Apa yang harus dilakukan jika barang atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan pesanan?

Jika barang atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan pesanan, sebaiknya segera menghubungi pihak penjual untuk meminta penggantian atau pengembalian uang. Penting untuk mengambil tindakan secepat mungkin agar masalah dapat segera diatasi.

5. Apakah surat PO dapat digunakan sebagai bukti pajak?

Surat PO dapat digunakan sebagai bukti pajak jika surat PO tersebut telah mencantumkan informasi mengenai pajak yang harus dibayar. Namun, sebaiknya menghubungi pihak pajak terlebih dahulu untuk memastikan persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

Kesimpulan

Surat purchase order atau surat PO merupakan dokumen resmi yang dibuat oleh pihak pembeli untuk memesan barang atau jasa dari pihak penjual. Surat PO memiliki fungsi dan tujuan yang penting dalam menjaga kesepakatan antara pembeli dan penjual, menghindari penipuan, dan membantu proses administrasi pembelian. Surat PO memiliki format yang dapat bervariasi, namun secara umum terdiri dari nomor PO, nama pembeli dan penjual, tanggal pembelian, deskripsi barang atau jasa, jumlah, harga per unit, total harga, serta syarat dan ketentuan pembelian.