Apakah kamu pernah mendengar tentang surat rasmi cuti kerja? Surat ini merupakan salah satu dokumen penting yang kamu butuhkan ketika ingin mengajukan cuti kerja di kantor. Surat ini biasanya diajukan oleh karyawan kepada atasan atau HRD sebagai permohonan cuti kerja. Nah, kali ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai surat rasmi cuti kerja, termasuk pengertian, fungsi, tujuan, format, dan contoh. Yuk, simak artikel berikut ini!

Pengertian Surat Rasmi Cuti Kerja

Surat rasmi cuti kerja adalah dokumen resmi yang diajukan oleh karyawan kepada atasan atau HRD sebagai permohonan cuti kerja. Surat ini berisi informasi mengenai jenis cuti yang akan diambil, jumlah hari cuti yang diambil, serta alasan mengapa karyawan membutuhkan cuti tersebut. Surat ini bertujuan untuk memberikan pemberitahuan kepada atasan atau HRD bahwa karyawan yang bersangkutan akan mengambil cuti kerja dalam periode tertentu.

Fungsi Surat Rasmi Cuti Kerja

Surat rasmi cuti kerja memiliki beberapa fungsi, di antaranya:

  • Sebagai sarana komunikasi antara karyawan dengan atasan atau HRD dalam mengajukan permohonan cuti kerja.
  • Sebagai bukti bahwa karyawan telah mengajukan permohonan cuti kerja secara resmi.
  • Sebagai informasi bagi atasan atau HRD mengenai rencana cuti karyawan dalam periode tertentu.
  • Sebagai landasan hukum bagi karyawan dalam mengambil cuti kerja.

Tujuan Surat Rasmi Cuti Kerja

Tujuan dari surat rasmi cuti kerja adalah untuk memberikan pemberitahuan kepada atasan atau HRD bahwa karyawan yang bersangkutan akan mengambil cuti kerja dalam periode tertentu. Dengan adanya surat ini, atasan atau HRD dapat melakukan pengaturan jadwal kerja serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa pekerjaan karyawan tetap berjalan dengan lancar selama karyawan tersebut mengambil cuti kerja.

Format Surat Rasmi Cuti Kerja

Format surat rasmi cuti kerja dapat bervariasi tergantung dari kebijakan perusahaan atau kantor yang bersangkutan. Namun, secara umum, surat rasmi cuti kerja memiliki format sebagai berikut:

  • Bagian pembuka, yang berisi tanggal pengajuan surat, nama dan jabatan karyawan yang mengajukan cuti, serta nama dan jabatan atasan atau HRD yang dituju.
  • Bagian isi, yang berisi informasi mengenai jenis cuti yang akan diambil, jumlah hari cuti yang diambil, serta alasan mengapa karyawan membutuhkan cuti tersebut.
  • Bagian penutup, yang berisi ucapan terima kasih serta permintaan agar atasan atau HRD dapat memberikan persetujuan atas permohonan cuti kerja tersebut.
  • Tanda tangan karyawan yang mengajukan cuti serta tanda tangan atasan atau HRD yang memberikan persetujuan atas permohonan cuti kerja tersebut.

Contoh Surat Rasmi Cuti Kerja

Berikut adalah contoh surat rasmi cuti kerja yang dapat kamu gunakan sebagai referensi:

Contoh Surat Rasmi Cuti Kerja 1

Tanggal: 1 Januari 2022

Kepada Yth.
Bapak/Ibu HRD
PT. Contoh Perusahaan
Jakarta

Perihal: Permohonan Cuti Kerja

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Michael
Jabatan: Karyawan
Departemen: Keuangan

Dalam hal ini, saya ingin mengajukan permohonan cuti kerja selama 5 (lima) hari kerja, mulai dari tanggal 3 Januari 2022 sampai dengan tanggal 7 Januari 2022. Alasan saya mengambil cuti kerja adalah untuk menghadiri acara pernikahan saudara di luar kota.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kiranya Bapak/Ibu HRD dapat memberikan persetujuan atas permohonan cuti kerja saya. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Michael

Contoh Surat Rasmi Cuti Kerja 2

Tanggal: 1 Februari 2022

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Atasan
PT. Contoh Perusahaan
Jakarta

Perihal: Permohonan Cuti Kerja

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Sarah
Jabatan: Karyawan
Departemen: Marketing

Dalam hal ini, saya ingin mengajukan permohonan cuti kerja selama 10 (sepuluh) hari kerja, mulai dari tanggal 10 Februari 2022 sampai dengan tanggal 21 Februari 2022. Alasan saya mengambil cuti kerja adalah untuk menemani anak saya yang akan menjalani operasi di luar kota.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kiranya Bapak/Ibu Atasan dapat memberikan persetujuan atas permohonan cuti kerja saya. Saya juga telah menyelesaikan tugas-tugas yang terkait dengan pekerjaan saya dan telah menyerahkan laporan kepada rekan kerja saya, sehingga tidak ada tugas yang tertunda selama saya mengambil cuti kerja.

Demikian permohonan cuti kerja ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Sarah

FAQs (Frequently Asked Questions) Mengenai Surat Rasmi Cuti Kerja

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai surat rasmi cuti kerja:

  • Siapa yang harus mengajukan surat rasmi cuti kerja?
    Surat rasmi cuti kerja harus diajukan oleh karyawan yang ingin mengambil cuti kerja.
  • Kapan waktu yang tepat untuk mengajukan surat rasmi cuti kerja?
    Waktu yang tepat untuk mengajukan surat rasmi cuti kerja adalah sebelum tanggal cuti dimulai. Hal ini untuk memberikan waktu bagi atasan atau HRD untuk melakukan pengaturan jadwal kerja serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
  • Apa yang harus dilakukan jika surat rasmi cuti kerja tidak disetujui?
    Jika surat rasmi cuti kerja tidak disetujui, karyawan harus mencari solusi lain, seperti mengajukan cuti di waktu yang berbeda atau meminta izin tidak masuk kerja.
  • Apakah surat rasmi cuti kerja diperlukan untuk cuti sakit?
    Biasanya surat rasmi cuti kerja tidak diperlukan untuk cuti sakit, karena karyawan hanya perlu memberitahu atasan atau HRD bahwa ia sakit dan tidak bisa masuk kerja. Namun, beberapa perusahaan atau kantor mungkin mengharuskan karyawan untuk mengajukan surat rasmi cuti kerja jika ingin mengambil cuti sakit.

Kesimpulan

Surat rasmi cuti kerja