Selamat kepada Anda yang sedang menantikan kelahiran buah hati! Pada saat-saat ini, Anda pasti sedang merencanakan segala persiapan untuk menyambut kehadiran sang bayi. Salah satu persiapan yang perlu dilakukan adalah mengajukan surat permohonan cuti bersalin kepada perusahaan tempat Anda bekerja. Artikel ini akan membahas pengertian, fungsi, tujuan, format, contoh, dan FAQs seputar surat rasmi permohonan cuti bersalin.

Pengertian Surat Rasmi Permohonan Cuti Bersalin

Surat rasmi permohonan cuti bersalin adalah surat resmi yang diajukan oleh karyawan perempuan kepada perusahaan tempatnya bekerja, untuk meminta izin cuti saat sedang melahirkan dan merawat bayi yang baru lahir. Surat ini juga dapat berisi permintaan untuk mengambil cuti tambahan setelah masa cuti bersalin selesai.

Fungsi dan Tujuan Surat Rasmi Permohonan Cuti Bersalin

Surat rasmi permohonan cuti bersalin memiliki beberapa fungsi dan tujuan, antara lain:

  • Memberikan informasi kepada perusahaan tentang kehamilan dan kelahiran karyawan perempuan
  • Mengajukan permohonan cuti bersalin sebagai hak karyawan perempuan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan
  • Memberikan kesempatan bagi karyawan perempuan untuk fokus pada perawatan bayi dan pemulihan setelah melahirkan
  • Mengatur jadwal cuti dan masa kembali bekerja setelah masa cuti selesai

Format Surat Rasmi Permohonan Cuti Bersalin

Berikut adalah format yang dapat digunakan untuk membuat surat rasmi permohonan cuti bersalin:

  1. Header: Di bagian atas surat, cantumkan nama dan alamat perusahaan, serta tanggal dan nomor surat.
  2. Alamat: Di bagian bawah header, tuliskan alamat lengkap karyawan perempuan yang mengajukan cuti bersalin.
  3. Salutation: Tuliskan salam pembuka, seperti “Kepada Yth.”
  4. Isi surat: Jelaskan bahwa karyawan perempuan sedang mengajukan cuti bersalin dan sertakan detail tentang tanggal mulai cuti dan tanggal diperkirakan kembali bekerja.
  5. Penutup: Sertakan salam penutup, seperti “Hormat saya,” dan tanda tangan karyawan perempuan.

Contoh Surat Rasmi Permohonan Cuti Bersalin

Berikut adalah contoh surat rasmi permohonan cuti bersalin:

Header

PT. ABCD

Jalan Raya No. 123

Jakarta Selatan

21 Juni 2021

Nomor: 123/HRD/VI/2021

Alamat

Kepada Yth.

Manajer HRD PT. ABCD

Jalan Raya No. 123

Jakarta Selatan

Isi Surat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama: Ani

NIP: 123456789

Jabatan: Marketing

Dengan ini mengajukan permohonan cuti bersalin selama 3 bulan, mulai tanggal 1 Juli 2021 sampai dengan 30 September 2021. Saya diperkirakan akan kembali bekerja pada tanggal 1 Oktober 2021.

Demikian permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan pengertiannya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Ani

FAQs

1. Berapa lama cuti bersalin yang dapat diambil?

Karyawan perempuan berhak mengambil cuti bersalin selama 12 minggu atau 3 bulan.

2. Apakah cuti bersalin dibayar?

Ya, cuti bersalin dibayar sesuai dengan gaji yang biasa diterima karyawan perempuan.

3. Apakah karyawan perempuan dapat meminta cuti tambahan setelah masa cuti bersalin selesai?

Ya, karyawan perempuan dapat meminta cuti tambahan setelah masa cuti bersalin selesai, namun harus disetujui oleh perusahaan terlebih dahulu.

Kesimpulan

Surat rasmi permohonan cuti bersalin adalah surat resmi yang diajukan oleh karyawan perempuan untuk meminta cuti selama melahirkan dan merawat bayi yang baru lahir. Surat ini memiliki fungsi dan tujuan untuk memberikan informasi kepada perusahaan, mengajukan permohonan cuti bersalin sebagai hak karyawan perempuan, memberikan kesempatan fokus pada perawatan bayi, serta mengatur jadwal cuti dan masa kembali bekerja. Format surat rasmi permohonan cuti bersalin harus mencakup header, alamat, salutation, isi surat, dan penutup. Contoh surat rasmi permohonan cuti bersalin dapat dijadikan referensi untuk membuat surat permohonan cuti bersalin yang baik dan benar.