Jika Anda pernah mengalami masalah dengan lembaga atau instansi tertentu, maka mungkin Anda pernah mendengar istilah surat rayuan bertulis. Surat ini merupakan salah satu cara untuk menyampaikan keluhan atau permohonan secara tertulis kepada pihak yang berwenang. Namun, bagaimana sebenarnya cara membuat surat rayuan bertulis yang baik dan benar? Simak artikel ini untuk mengetahuinya.

Pengertian Surat Rayuan Bertulis

Surat rayuan bertulis adalah surat yang berisi permohonan atau keluhan yang disampaikan secara tertulis kepada pihak yang berwenang. Surat ini biasanya digunakan jika seseorang merasa tidak puas atau merasa dirugikan oleh suatu keputusan atau tindakan yang dilakukan oleh lembaga atau instansi tertentu. Tujuan dari surat rayuan bertulis adalah untuk meminta pertimbangan ulang atau perbaikan atas keputusan atau tindakan tersebut.

Fungsi Surat Rayuan Bertulis

Surat rayuan bertulis memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  • Sebagai sarana untuk menyampaikan keluhan atau permohonan secara tertulis
  • Sebagai bukti tertulis yang dapat digunakan sebagai referensi di kemudian hari
  • Sebagai alat untuk meminta pertimbangan ulang atau perbaikan atas keputusan atau tindakan yang merugikan

Tujuan Surat Rayuan Bertulis

Surat rayuan bertulis memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung dari konteksnya. Beberapa tujuan umum dari surat rayuan bertulis antara lain:

  • Meminta keringanan atau pengurangan sanksi
  • Meminta perbaikan atas pelayanan yang tidak memuaskan
  • Meminta pertimbangan ulang atas keputusan yang merugikan
  • Meminta klarifikasi atau penjelasan atas suatu keputusan atau tindakan

Format Surat Rayuan Bertulis

Agar surat rayuan bertulis dapat diterima dan diproses dengan baik, maka sebaiknya surat tersebut dibuat dengan format yang benar. Berikut adalah format umum dari surat rayuan bertulis:

  1. Header, berisi alamat pengirim dan tanggal pembuatan surat
  2. Perihal, berisi judul atau topik dari surat yang dibuat
  3. Salutasi, berisi sapaan kepada pihak yang dituju
  4. Isi surat, berisi penjelasan tentang keluhan atau permohonan yang disampaikan
  5. Pengakhiran, berisi penutup dan tanda tangan pengirim surat

Contoh Surat Rayuan Bertulis

Berikut adalah contoh surat rayuan bertulis yang dapat digunakan sebagai referensi:

Contoh Surat Rayuan Pengurangan Sanksi

Hal: Permohonan Pengurangan Sanksi

Kepada Yth.

Ketua Komite Sekolah

SDN 01 Jatimulyo

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, orang tua dari siswa kelas 4A dengan NISN 123456789, mengajukan permohonan pengurangan sanksi yang telah diberikan kepada anak saya.

Saya menyadari bahwa anak saya telah melakukan pelanggaran yang merugikan sekolah dan lingkungan sekitar. Namun, saya mohon pertimbangan untuk mengurangi sanksi yang telah diberikan, agar anak saya masih dapat melanjutkan pendidikan di sekolah ini.

Saya berjanji akan mengawasi anak saya dengan baik dan memberikan pengarahan yang tepat agar tidak terjadi pelanggaran serupa di masa depan. Saya juga bersedia memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan oleh sekolah.

Demikianlah permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan pertimbangannya, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tangerang, 1 Januari 2022

Herman

Contoh Surat Rayuan Perbaikan Pelayanan

Hal: Keluhan Pelayanan

Kepada Yth.

Direktur Utama PT. XYZ

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, pelanggan setia PT. XYZ, ingin menyampaikan keluhan terkait pelayanan yang kurang memuaskan yang saya terima saat berkunjung ke cabang PT. XYZ di Jalan Sudirman.

Pada hari Selasa, tanggal 15 Desember 2021, saya datang ke cabang PT. XYZ di Jalan Sudirman untuk meminta informasi tentang produk terbaru. Namun, saya merasa tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas yang melayani saya. Petugas tersebut terlihat tidak sabar dan tidak memberikan penjelasan yang cukup jelas tentang produk yang saya tanyakan.

Saya merasa kecewa dengan pelayanan yang saya terima tersebut. Sebagai pelanggan setia PT. XYZ, saya berharap agar pelayanan yang diberikan dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Demikianlah keluhan ini saya sampaikan. Saya berharap agar keluhan ini dapat segera ditindaklanjuti dan pelayanan yang diberikan dapat lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 20 Desember 2021

Lina

FAQs (Frequently Asked Questions)

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait dengan surat rayuan bertulis:

1. Apa bedanya surat rayuan bertulis dengan surat resmi?

Surat rayuan bertulis adalah salah satu jenis surat resmi yang berfungsi untuk menyampaikan keluhan atau permohonan secara tertulis. Namun, tidak semua surat resmi adalah surat rayuan bertulis. Surat resmi juga dapat berisi pemberitahuan, undangan, atau surat lainnya yang bersifat formal.

2. Siapa yang dapat membuat surat rayuan bertulis?

Siapa saja dapat membuat surat rayuan bertulis, baik individu maupun kelompok. Namun, surat tersebut harus dibuat dengan format yang benar dan sesuai dengan konteksnya.

3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat surat rayuan bertulis?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat rayuan bertulis antara lain:

  • Format surat yang benar
  • Penulisan yang jelas dan singkat
  • Penyampaian keluhan atau permohonan yang tepat
  • Pemilihan kata yang sopan dan tidak menyudutkan
  • Penambahan bukti atau referensi yang mendukung

4. Apakah surat rayuan bertulis selalu berhasil?

Tidak selalu. Keberhasilan surat rayuan bertulis tergantung dari konteks dan faktor-faktor lainnya. Namun, surat tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk menyampaikan keluhan atau permohonan secara tertulis dan meminta pertimbangan ulang atau perbaikan atas keputusan atau tindakan yang merugikan.

5. Kapan waktu yang tepat untuk membuat surat rayuan bertulis?

Waktu yang tepat untuk membuat surat rayuan bertulis tergantung dari konteksnya. Surat tersebut dapat dibuat saat seseorang mer