Surat rayuan LHDN atau Lembaga Hasil Dalam Negeri Malaysia, merupakan surat permohonan yang diajukan oleh warga negara Malaysia kepada LHDN untuk meminta perubahan atas keputusan yang telah diambil oleh lembaga tersebut. Surat ini biasanya diajukan untuk kasus-kasus seperti keberatan terhadap nilai cukai atau denda yang dikenakan oleh LHDN. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, fungsi, tujuan, format, contoh serta beberapa pertanyaan umum seputar surat rayuan LHDN.

Pengertian Surat Rayuan LHDN

Surat rayuan LHDN adalah surat yang digunakan untuk mengajukan permohonan perubahan atas keputusan yang telah diambil oleh Lembaga Hasil Dalam Negeri Malaysia. Surat ini diajukan oleh warga negara Malaysia yang merasa tidak puas dengan keputusan tersebut dan ingin meminta perubahan atau peninjauan kembali terhadap keputusan tersebut.

Fungsi dan Tujuan Surat Rayuan LHDN

Surat rayuan LHDN berfungsi untuk memberikan kesempatan pada warga negara Malaysia untuk meminta perubahan atas keputusan yang telah diambil oleh LHDN. Tujuannya adalah untuk memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi warga negara Malaysia, serta memastikan bahwa keputusan yang diambil oleh LHDN telah sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Format Surat Rayuan LHDN

Surat rayuan LHDN sebaiknya dibuat dengan format formal dan rapi. Format surat yang ideal adalah sebagai berikut:

  1. Bagian atas surat berisi nama, alamat, dan nomor telepon pemohon
  2. Bagian tengah surat berisi alamat LHDN, nomor rujukan surat, dan tanggal surat
  3. Bagian isi surat berisi pernyataan permohonan perubahan beserta alasan atau bukti yang mendukung
  4. Bagian bawah surat berisi tanda tangan dan nama lengkap pemohon

Contoh Surat Rayuan LHDN

Berikut adalah contoh surat rayuan LHDN yang baik dan benar:

Contoh Surat Rayuan LHDN

Nama: Budi Susanto

Alamat: Jalan Jenderal Sudirman No. 15, Jakarta Selatan

Nomor Telepon: 08123456789

Lembaga Hasil Dalam Negeri Malaysia

Alamat: Jalan Raja Laut, Kuala Lumpur

Nomor Rujukan: ABC123456

Tanggal: 1 Oktober 2021

Perihal: Permohonan Perubahan atas Nilai Cukai

Kepada Yth.,

Lembaga Hasil Dalam Negeri Malaysia

Dengan hormat,

Saya, Budi Susanto, dengan ini mengajukan permohonan perubahan atas nilai cukai yang telah dikenakan pada saya sebesar RM 5.000 pada tanggal 1 September 2021. Saya merasa bahwa nilai cukai tersebut terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan keadaan finansial saya. Oleh karena itu, saya ingin meminta perubahan atas nilai cukai tersebut menjadi RM 3.000.

Sebagai bukti, saya melampirkan slip gaji bulan September 2021 dan laporan keuangan pribadi saya. Saya berharap lembaga yang terhormat dapat mempertimbangkan permohonan saya dan memberikan keputusan yang adil dan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Demikian permohonan ini saya ajukan. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Budi Susanto

Pertanyaan Umum tentang Surat Rayuan LHDN

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar surat rayuan LHDN:

1. Apa bedanya antara surat rayuan LHDN dan banding?

Surat rayuan LHDN diajukan untuk meminta perubahan atas keputusan yang telah diambil oleh LHDN, sedangkan banding diajukan untuk meminta peninjauan kembali atas keputusan yang telah diambil oleh pengadilan pajak. Banding dapat diajukan oleh warga negara Malaysia yang tidak puas dengan keputusan pengadilan pajak terhadap kasus pajak yang mereka hadapi.

2. Apa yang harus dilakukan jika permohonan surat rayuan LHDN ditolak?

Jika permohonan surat rayuan LHDN ditolak, pemohon masih memiliki hak untuk mengajukan banding ke pengadilan pajak.

3. Apa saja dokumen yang harus dilampirkan pada surat rayuan LHDN?

Dokumen yang harus dilampirkan pada surat rayuan LHDN tergantung pada kasus yang sedang dihadapi oleh pemohon. Namun, dokumen yang umumnya dilampirkan adalah bukti-bukti yang mendukung alasan permohonan, seperti slip gaji, laporan keuangan, atau sertifikat pajak.

Kesimpulan

Surat rayuan LHDN adalah surat permohonan yang diajukan oleh warga negara Malaysia kepada LHDN untuk meminta perubahan atas keputusan yang telah diambil oleh lembaga tersebut. Surat ini berfungsi untuk memberikan kesempatan pada warga negara Malaysia untuk meminta perubahan atas keputusan yang telah diambil oleh LHDN. Tujuannya adalah untuk memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi warga negara Malaysia, serta memastikan bahwa keputusan yang diambil oleh LHDN telah sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Surat rayuan LHDN sebaiknya dibuat dengan format formal dan rapi. Format surat yang ideal terdiri dari bagian atas surat yang berisi nama, alamat, dan nomor telepon pemohon, bagian tengah surat yang berisi alamat LHDN, nomor rujukan surat, dan tanggal surat, bagian isi surat yang berisi pernyataan permohonan perubahan beserta alasan atau bukti yang mendukung, dan bagian bawah surat yang berisi tanda tangan dan nama lengkap pemohon.

Contoh surat rayuan LHDN yang baik dan benar adalah surat yang berisi pernyataan permohonan perubahan beserta alasan atau bukti yang mendukung. Dokumen yang harus dilampirkan pada surat rayuan LHDN tergantung pada kasus yang sedang dihadapi oleh pemohon, namun dokumen yang umumnya dilampirkan adalah bukti-bukti yang mendukung alasan permohonan, seperti slip gaji, laporan keuangan, atau sertifikat pajak.