Berakhirnya sebuah hubungan pernikahan bukanlah hal yang mudah. Selain harus menghadapi kekecewaan, perpisahan juga bisa menimbulkan masalah hukum yang rumit. Salah satu hal yang perlu diurus adalah surat rekomendasi perceraian dari atasan.

Pengertian Surat Rekomendasi Perceraian dari Atasan

Surat rekomendasi perceraian dari atasan adalah surat yang dikeluarkan oleh perusahaan tempat pasangan suami istri bekerja. Surat ini berisi rekomendasi atau persetujuan dari atasan pasangan tersebut atas permohonan perceraian yang diajukan.

Fungsi dan Tujuan Surat Rekomendasi Perceraian dari Atasan

Surat rekomendasi perceraian dari atasan memiliki beberapa fungsi dan tujuan, di antaranya:

  • Memberikan bukti bahwa pasangan suami istri telah berpisah secara resmi dan tidak lagi tinggal serumah
  • Memberikan persetujuan dari atasan pasangan untuk memfasilitasi proses perceraian
  • Menjaga hubungan baik antara karyawan dan perusahaan
  • Mencegah terjadinya konflik di tempat kerja

Format Surat Rekomendasi Perceraian dari Atasan

Surat rekomendasi perceraian dari atasan harus disusun dengan format yang benar dan jelas. Berikut adalah contoh format surat rekomendasi perceraian dari atasan:

  1. Header
  • Nama perusahaan
  • Alamat perusahaan
  • Nomor telepon perusahaan
  1. Tanggal
  2. Kepada Yth,
  • Nama pengadilan
  • Alamat pengadilan
  1. Perihal: Rekomendasi Perceraian
  2. Dengan hormat,
  3. Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
  • Nama atasan 1
  • Jabatan atasan 1
  • Nama atasan 2
  • Jabatan atasan 2
  1. Dengan ini memberikan rekomendasi atas permohonan perceraian dari pasangan suami istri:
  • Nama suami
  • Nomor induk karyawan suami
  • Nama istri
  • Nomor induk karyawan istri
  1. Adapun alasan dan kronologis perceraian tersebut adalah sebagai berikut:
  • Alasan perceraian
  • Kronologis perceraian
  1. Demikian surat rekomendasi perceraian ini kami buat dengan sebenarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

  2. Hormat kami,

  3. Nama atasan 1

  4. Jabatan atasan 1

  5. Nama atasan 2

  6. Jabatan atasan 2

Contoh Surat Rekomendasi Perceraian dari Atasan

Berikut adalah contoh surat rekomendasi perceraian dari atasan yang bisa dijadikan referensi:

  1. Contoh Surat Rekomendasi Perceraian dari Atasan 1

Surat ini dikeluarkan oleh PT ABC dan ditujukan kepada Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

  • Nama atasan 1: Budi Santoso
  • Jabatan atasan 1: Manager HRD
  • Nama atasan 2: Ani Wulandari
  • Jabatan atasan 2: Manager Produksi

Isi surat:

  • Alasan perceraian: Perselisihan yang tidak dapat diselesaikan
  • Kronologis perceraian: Sudah berpisah selama 6 bulan dan tidak ada niat untuk rujuk kembali
  1. Contoh Surat Rekomendasi Perceraian dari Atasan 2

Surat ini dikeluarkan oleh PT XYZ dan ditujukan kepada Pengadilan Agama Surabaya.

  • Nama atasan 1: Diah Utami
  • Jabatan atasan 1: Direktur Keuangan
  • Nama atasan 2: Ahmad Fauzi
  • Jabatan atasan 2: Manager Pemasaran

Isi surat:

  • Alasan perceraian: Kesibukan masing-masing dan perbedaan visi misi dalam kehidupan rumah tangga
  • Kronologis perceraian: Sudah berpisah selama 1 tahun dan tidak ada niat untuk rujuk kembali

FAQs

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan seputar surat rekomendasi perceraian dari atasan:

  • Apakah surat rekomendasi perceraian dari atasan wajib?
    Tidak wajib, namun surat rekomendasi perceraian dari atasan dapat memudahkan proses perceraian dan menjaga hubungan baik antara karyawan dan perusahaan.
  • Siapa yang harus mengajukan surat rekomendasi perceraian dari atasan?
    Surat rekomendasi perceraian dari atasan harus diajukan oleh salah satu pasangan yang bekerja di perusahaan tempat keduanya bekerja.
  • Bagaimana jika atasan tidak memberikan rekomendasi?
    Atasan tidak wajib memberikan rekomendasi perceraian, namun jika hal ini terjadi pasangan suami istri dapat mencari solusi lain atau meminta bantuan ahli hukum.

Kesimpulan

Surat rekomendasi perceraian dari atasan dapat memudahkan proses perceraian dan menjaga hubungan baik antara karyawan dan perusahaan. Surat ini harus disusun dengan format yang benar dan jelas, serta memuat informasi tentang alasan dan kronologis perceraian. Jika atasan tidak memberikan rekomendasi, pasangan suami istri dapat mencari solusi lain atau meminta bantuan ahli hukum.