Menikah adalah momen yang paling dinanti-nanti oleh setiap pasangan yang telah menjalin hubungan. Pernikahan bukan hanya momen bahagia bagi kedua mempelai, tetapi juga bagi keluarga dan teman-teman. Namun, sebelum pernikahan terlaksana, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, salah satunya adalah surat undangan pernikahan. Surat undangan pernikahan adalah salah satu hal penting yang harus dipersiapkan agar tamu undangan mengetahui informasi terkait acara pernikahan tersebut.
Pengertian Surat Undangan Pernikahan
Surat undangan pernikahan adalah surat resmi yang digunakan untuk mengundang tamu undangan hadir dalam acara pernikahan. Surat tersebut berisi informasi tentang tanggal, waktu, lokasi, dan dress code acara pernikahan. Surat undangan pernikahan juga bisa berfungsi sebagai pengumuman pernikahan bagi keluarga dan teman-teman yang belum mengetahui.
Fungsi dan Tujuan Surat Undangan Pernikahan
Surat undangan pernikahan memiliki beberapa fungsi dan tujuan, diantaranya:
- Memberikan informasi kepada tamu undangan tentang acara pernikahan
- Memastikan kehadiran tamu undangan dalam acara pernikahan
- Memberikan informasi tentang dress code yang harus dipakai oleh tamu undangan
- Memberikan pengumuman pernikahan bagi keluarga dan teman-teman yang belum mengetahui
Format Surat Undangan Pernikahan
Format surat undangan pernikahan haruslah jelas dan mudah dipahami oleh tamu undangan. Berikut ini adalah format surat undangan pernikahan:
- Header atau kepala surat, berisi nama kedua mempelai, alamat, nomor telepon, dan email
- Judul surat undangan pernikahan, misalnya “Undangan Pernikahan”
- Isi surat undangan pernikahan, berisi informasi tentang tanggal, waktu, lokasi, dan dress code acara pernikahan
- Penutup surat, berisi ucapan terima kasih atas kehadiran tamu undangan dan harapan untuk bersama-sama merayakan momen bahagia kedua mempelai
- Tanda tangan kedua mempelai
Contoh Surat Undangan Pernikahan
Berikut ini adalah beberapa contoh surat undangan pernikahan:
Contoh 1
Kepada Yth.,
Dengan senang hati kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk hadir dalam acara pernikahan kami:
Nama Pria: Ahmad
Nama Wanita: Siti
Tanggal: 20 Agustus 2021
Waktu: Pukul 10.00 WIB
Lokasi: Gedung Serbaguna, Jl. Sudirman No. 123, Jakarta Selatan
Dress code: Batik
Kami sangat berharap kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i dalam acara pernikahan kami. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Hormat kami,
Ahmad & Siti
Contoh 2
Kepada Yth.,
Dengan rasa syukur dan bersyukur kepada Allah SWT, kami bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menghadiri acara pernikahan kami:
Nama Pria: Budi
Nama Wanita: Ika
Tanggal: 17 September 2021
Waktu: Pukul 11.00 WIB
Lokasi: Gedung Serbaguna, Jl. Ahmad Yani No. 456, Surabaya
Dress code: Pakaian formal
Harap konfirmasi kehadiran paling lambat tanggal 1 September 2021 melalui nomor telepon 08123456789 atau email [email protected]
Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Kami tunggu kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i dalam acara pernikahan kami.
Hormat kami,
Budi & Ika
FAQs
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan terkait surat undangan pernikahan:
1. Kapan sebaiknya surat undangan pernikahan dikirimkan?
Surat undangan pernikahan sebaiknya dikirimkan minimal satu bulan sebelum acara pernikahan.
2. Apakah harus menggunakan surat undangan pernikahan?
Iya, surat undangan pernikahan penting untuk memberikan informasi kepada tamu undangan tentang acara pernikahan.
3. Apakah harus mencantumkan dress code dalam surat undangan pernikahan?
Ya, harus mencantumkan dress code dalam surat undangan pernikahan agar tamu undangan bisa mempersiapkan pakaian yang sesuai.
4. Apa yang harus dilakukan jika ada tamu undangan yang tidak bisa hadir?
Sebaiknya menghubungi tamu undangan tersebut untuk memberitahu bahwa tidak bisa hadir dalam acara pernikahan.
5. Apakah surat undangan pernikahan harus ditandatangani?
Iya, surat undangan pernikahan harus ditandatangani kedua mempelai sebagai tanda keseriusan dalam mengundang tamu undangan.
6. Apakah dapat membuat surat undangan pernikahan sendiri atau harus menggunakan jasa?
Bisa membuat surat undangan pernikahan sendiri atau menggunakan jasa percetakan untuk membuatnya.
7. Apa yang harus dilakukan jika terjadi perubahan jadwal atau lokasi acara pernikahan?
Sebaiknya memberitahu tamu undangan secepat mungkin mengenai perubahan tersebut melalui telepon atau email.
8. Apakah harus mencantumkan nomor telepon atau email dalam surat undangan pernikahan?
Iya, harus mencantumkan nomor telepon atau email agar tamu undangan bisa menghubungi jika ada pertanyaan atau konfirmasi kehadiran.
9. Apakah harus mencantumkan nama tamu undangan dalam surat undangan pernikahan?
Tidak harus mencantumkan nama tamu undangan, tetapi sebaiknya mencantumkan jumlah tamu undangan yang diundang.
10. Apakah surat undangan pernikahan harus dicetak atau bisa dikirimkan melalui email?
Bisa dicetak atau dikirimkan melalui email, tergantung kebutuhan dan kesepakatan dengan tamu undangan.
11. Apakah harus mencantumkan nomor rekening untuk memberikan uang angpao?
Tidak harus mencantumkan nomor rekening, tetapi sebaiknya memberitahu tamu undangan bahwa ada box untuk uang angpao di lokasi acara pernikahan.
12. Apakah harus mencantumkan menu makanan dalam surat undangan pernikahan?
Tidak harus mencantumkan menu makanan, tetapi sebaiknya memberitahu tamu undangan bahwa akan disediakan makanan dan minuman di lokasi acara pernikahan.
13. Apakah ada dress code yang harus dipakai oleh kedua mempelai?
Ya, ada dress code yang harus dipakai oleh kedua mempelai sesuai dengan tema acara pernikahan. Sebaiknya mencantumkan dress code tersebut dalam surat undangan pernikahan.