Surat Yasin merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang sangat istimewa. Tak hanya menjadi bacaan populer di kalangan umat Muslim, surat ini juga sering dibaca sebagai doa untuk mendapatkan keberkahan dan perlindungan dari segala jenis bahaya. Namun, masih banyak orang yang belum mengetahui dengan pasti apa itu Surat Yasin, apa fungsi dan tujuannya, serta bagaimana format dan contoh pembacaannya yang benar. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas secara rinci mengenai Surat Yasin.

Pengertian Surat Yasin

Surat Yasin merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang terdiri dari 83 ayat. Disebutkan dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir bahwa surat ini dinamakan Yasin karena huruf Yasin merupakan salah satu huruf yang terletak di awal surat ini. Namun, tidak ada keterangan pasti mengenai makna atau arti dari huruf tersebut.

Fungsi dan Tujuan Surat Yasin

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Surat Yasin memiliki banyak sekali fungsi dan tujuan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Sebagai pembukaan dalam pembacaan Al-Quran
  • Sebagai doa untuk memohon keberkahan, ketenangan, dan perlindungan dari bahaya
  • Sebagai doa untuk memohon ampunan dosa
  • Sebagai doa untuk memohon kesehatan dan kesembuhan
  • Sebagai doa untuk memohon kelancaran rezeki dan kesuksesan dalam segala hal

Format dan Contoh Pembacaan Surat Yasin

Format pembacaan Surat Yasin adalah sebagai berikut:

  1. Membaca basmalah
  2. Membaca Surat Yasin secara bertahap, dimulai dari ayat 1 hingga ayat terakhir
  3. Setelah selesai membaca Surat Yasin, membaca doa yang diinginkan

Berikut ini adalah dua contoh pembacaan Surat Yasin:

Contoh 1

1. Bismillahirrahmanirrahim

2. Yasin

3. Demi Al-Quran yang penuh hikmah

4. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul yang diutus

5. (Surat) dengan ayat-ayat yang terang

6. (Diturunkan) dari sisi Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui

7. (Sebagai) peringatan bagi kaum yang telah diberi peringatan, dan sebagai kabar gembira bagi orang-orang yang beriman

8. Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuz)

9. Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan (yaitu) dua orang lelaki; Kami jadikan untuk salah seorang dari keduanya dua kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara keduanya Kami buatkan ladang

10. Kedua kebun itu menghasilkan buahnya dan tidaklah ada yang berkurang dari buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di tengah-tengah keduanya

11. Dan kebun itu kami jadikan sebagai tempat singgah dan mendatangkan mata air yang mengalir dengan deras

12. Maka si pemilik kebun itu bercakap-cakap dengan temannya, “Aku lebih banyak harta dari padamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat”

13. Dan ia masuk kebunnya sedangkan ia zalim kepada dirinya sendiri. Ia berkata, “Aku tidak menyangka bahwa kebun ini akan binasa”

14. Dan tidaklah aku menganggap hari kiamat (akan datang), dan jika aku dikembalikan kepada Tuhanku, pastilah aku mendapat tempat yang lebih baik dari kebun ini dalam keadaan yang selamat"

15. Temannya berkata kepadanya, “Tidakkah engkau beriman kepada Tuhan yang telah menciptakan engkau dari tanah kemudian dari setetes air mani, kemudian Dia menjadikan engkau seorang yang sempurna?”

16. Tetapi ia tetap tidak beriman kepada Tuhannya, maka ia pun binasa dan hancurlah kebunnya. Demikianlah azab (Kami), dan sesungguhnya azab (Kami) adalah sangat pedih.

17. Sesungguhnya di dalam yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

18. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan Kami mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

19. Ketika dua malaikat mencatat (amal perbuatannya), yang duduk di kanan dan yang duduk di kiri

20. Tidaklah dia mengucapkan suatu perkataanpun melainkan ada di sisinya penjaga yang siap (mencatat)

21. Dan orang yang zalim itu berkata, “Kalau saja kamu dapat melihat bagaimana (kesudahan) apabila aku ditangguhkan (dari azab) sampai saat itu!”

22. Dan apabila mereka melihat (azab) itu nanti, niscaya mereka akan mengetahui siapakah yang lebih lemah tempatnya dan lebih sedikit orangnya.

23. Sesungguhnya Allah Yang Maha Bijaksana memberikan petunjuk ke jalan yang lurus.

24. Dan bagi orang-orang yang beriman itu pahala yang baik dan tempat kembali yang baik (surga)

25. (Kepada mereka) yang diusir dari kampung halaman mereka dan dari tempat tinggal mereka, sedang mereka dianiaya dengan zalim karena mereka mengatakan, “Kami beriman kepada Tuhanmu.” Dan jika Allah tidak menolong sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah sudah dirobohkan biara-biara, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat (sinagoga-sinagoga) dan rumah-rumah Allah yang banyak disebut-sebut (di dunia), dan sesungguhnya Allah pasti menolong orang-orang yang menolong Dia. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

26. (Yaitu) orang-orang yang, jika Kami kokohkan mereka di bumi, niscaya mereka akan mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.

27. Dan Allah-lah Yang menciptakan (bermacam-macam) makhluk, kemudian Dia memilih sebagian dari antara mereka untuk dijadikan ganti sebagian yang lain. Dan Allah Mahaluasa atas segala sesuatu.

28. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.

29. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik (surga).

30. Demikianlah, Kami jadikan bagi orang-orang yang berbuat baik tempat yang baik (surga) sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan